Taiwan Buka Suara Usai Terseret Teror Ledakan Pager di Lebanon

Sedang Trending   by: Kelvin 3 minggu yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 20 Sep 2024 11:29 WIB

Taiwan buka bunyi usai salah satu perusahaan produsen pager terseret teror rentetan ledakan perangkat komunikasi di Lebanon nan diyakini didalangi Israel. Taiwan buka bunyi usai salah satu perusahaan produsen pager terseret teror rentetan ledakan perangkat komunikasi di Lebanon nan diyakini didalangi Israel. (Foto: REUTERS/Ann Wang)

Jakarta, CNN Indonesia --

Taiwan buka bunyi usai salah satu perusahaan produsen pager terseret teror rentetan ledakan perangkat komunikasi di Lebanon dalam beberapa hari terakhir.

Taipei membantah bahwa mereka terlibat dalam kejadian nan diyakini didalangi oleh Israel tersebut. Menteri Ekonomi Taiwan, Kuo Jyh Hue, mengatakan bahwa ribuan pager nan meledak di Lebanon pada Selasa (17/9) tidak dibuat di Taiwan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komponennya adalah IC (sirkuit terpadu) dan baterai kelas rendah. Saya bisa katakan dengan pasti bahwa komponen itu tidak dibuat di Taiwan," kata Jyh Hue, seperti dilansir Reuters Jumat (20/9).

Saat diwawancarai wartawan, Jyh Hue kemudian menambahkan bahwa kasus ini tetap diselidiki lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Sebelumnya, sejumlah laporan soal penyelidikan awal kejadian misterius ini memaparkan bahwa ribuan pager nan meledak itu merupakan milik Hizbullah. Kelompok milisi musuh Israel itu membeli ribuan pager ini dari perusahaan Taiwan, Gold Apollo.

Gold Apollo juga langsung membantah bahwa ribuan pager nan meledak di Lebanon adalah buatan mereka. Mereka berkilah bahwa pager tersebut merupakan buatan perusahaan mitranya di Eropa nan sudah mempunyai lisensi untuk menggunakan merknya dan nan berkantor pusat di Budapest, Hungaria.

Presiden sekaligus pendiri Gold Apollo, Hsu Ching Kuang, juga telah diperiksa oleh jaksa Taiwan mengenai perihal ini pada Kamis (19/9).

Lebanon digegerkan setelah ribuan pager meledak di nyaris seluruh penjuru Lebanon secara serempak pada Selasa (17/9) Insiden ini menewaskan 12 orang dan melukai ribuan orang lainnya termasuk penduduk sipil, anak-anak, hingga petugas medis.

Keesokan harinya, rentetan ledakan kembali terjadi serentak di beberapa wilayah Lebanon. Kali ini, sumber ledakan bukan hanya pager tapi juga perangkat lainnya seperti baterai laptop, ponsel, radio, hingga perangkat tenaga surya.

Sebanyak 20 orang tewas imbas gelombang kedua ledakan di Lebanon ini dengan setidaknya 450 orang terluka.

Sejauh ini, pihak berkuasa meyakini bahwa ribuan pager dan perangkat komunikasi nan meledak pada Selasa dan Rabu telah "disadap" alias dipasangi "jebakan" bahan peledak.

Pejabat keamanan Lebanon hingga Amerika Serikat apalagi meyakini Israel lah nan memasang bahan peledak di ribuan pager nan meledak. Ribuan pager ini disebut telah dibeli Hizbullah sejak awal tahun.

Belakangan muncul nama Unit Perang Siber 8200 Israel alias 8200 cyber warfare unit nan diduga mengenai teror ledakan pager di Lebanon ini. Namun, sampai saat ini Israel tetap bungkam.

(gas/rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber Artikel Internasional
Author  Kelvin
Artikel Internasional