Ancaman Mengerikan Adik Kim Jong Un Usai Drone Korsel Masuk Korut

Sedang Trending   by: Nadia Fitriani 2 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Saudari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, Kim Yo Jong, pada Sabtu (12/10) menuduh Korea Selatan sengaja menghindari tanggung jawab atas dugaan penerbangan pesawat tanpa awak alias drone Korea Selatan di atas ibu kota Korea Utara.

Kim Yo Jong memperingatkan Korea Selatan bakal "bencana nan mengerikan" jika perihal itu terus berlanjut. Pernyataan Kim Yo Jong muncul sehari setelah Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeklaim bahwa pesawat tanpa awak Korea Selatan nan membawa selebaran propaganda anti-Korea Utara terdeteksi di langit malam di atas Pyongyang pada 3 Oktober 2024.

Selain itu, drone juga muncul di Pyongyang pada hari Rabu dan Kamis minggu ini. Kementerian tersebut mengatakan pasukan Korea Utara bakal menyiapkan "semua langkah serangan" nan bisa menghancurkan sisi selatan perbatasan dan militer Korea Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korea Utara bakal menanggapi tanpa peringatan jika pesawat tanpa awak Korea Selatan terdeteksi di wilayahnya lagi.

Menteri pertahanan Korea Selatan awalnya membantah tuduhan tersebut, tetapi militer Korea Selatan kemudian menyesuaikan tanggapannya, dengan mengatakan bahwa mereka tidak dapat memastikan apakah klaim Korea Utara itu betul alias tidak.

Dalam komentar nan dipublikasikan melalui media pemerintah Korut, Kim Yo Jong, mengatakan bahwa pernyataan samar militer Korea Selatan kudu dianggap sebagai bukti bahwa mereka "adalah pelaku utama alias kaki tangan dalam kejadian ini."

"Jika militer hanya berdiam diri sementara warganya sendiri menggunakan pesawat nirawak, perangkat militer serbaguna nan dikenal luas, untuk melanggar kedaulatan negara lain, sehingga meningkatkan akibat bentrok bersenjata dengan musuh potensial, ini bakal menjadi corak persetujuan dan kolusi nan disengaja," kata Kim Yo Jong, seperti dilansir Asahi Shimbun.

"Saat pesawat nirawak Korea Selatan ditemukan sekali lagi di langit di atas ibu kota kita, musibah nan mengerikan pasti bakal terjadi. Saya pribadi berambisi itu tidak terjadi," sambungnya.

Militer dan pemerintah Korea Selatan tidak segera menanggapi komentar Kim Yo Jong.

Ketegangan antara kedua Korea sekarang berada pada titik terburuknya dalam beberapa tahun terakhir, lantaran laju uji coba rudal Korea Utara dan training militer campuran Korea Selatan dengan Amerika Serikat telah meningkat sebagai balasannya.

Permusuhan tersebut diperburuk oleh kampanye perang psikologis ala Perang Dingin antara kedua Korea ini dalam beberapa bulan terakhir.

Sejak Mei lalu, Korea Utara telah mengirimkan ribuan balon berisi sampah kertas, plastik, dan sampah lainnya untuk dijatuhkan di Korea Selatan, dalam apa nan digambarkannya sebagai pembalasan terhadap aktivis sipil Korea Selatan nan menerbangkan balon berisi selebaran propaganda anti-Korea Utara melintasi perbatasan.

Militer Korea Selatan menanggapi kampanye balon Korea Utara dengan menggunakan pengeras bunyi perbatasan untuk menyiarkan propaganda dan K-pop ke Korea Utara.

Korea Utara sangat sensitif terhadap kritik dari luar terhadap pemerintahan otoriter pemimpin Kim Jong Un dan pemerintahan dinasti keluarganya.

Pejabat Korea Selatan telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Korea Utara mungkin berupaya meningkatkan tekanan pada Seoul dan Washington menjelang pemilihan presiden AS pada bulan November 2024.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber Artikel Internasional
Author  Nadia Fitriani
Artikel Internasional