RI Desak DK PBB Jamin Keamanan Pasukan UNIFIL saat Jaga Lebanon

Sedang Trending   by: Dayak Santoso 5 hari yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) memastikan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) kondusif dalam melaksanakan tugas.

Wakil Kepala Perwakilan Tetap RI di New York, Hari Prabowo, mengatakan serangan Israel terhadap markas UNIFIL di Naqoura, nan melukai dua prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), merupakan corak pelanggaran terhadap norma humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701.

Hari menyatakan serangan tersebut merupakan upaya teror Israel guna mengintimidasi misi penjaga perdamaian dan masyarakat internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hari, tindakan Israel ini tak boleh dibiarkan, terutama ketika pasukan militer Zionis juga terus melancarkan serangan ke wilayah Lebanon nan turut melanggar kedaulatan dan integritas teritorial negara tersebut.

"Pelanggaran norma internasional nan dilakukan Israel secara terus-menerus tanpa adanya akibat nan berarti, merupakan masalah nan sangat memprihatinkan, merusak kredibilitas tatanan norma internasional dan merusak kredibilitas Dewan ini sendiri," kata Hari dalam pertemuan DK PBB, Kamis (10/10).

Hari berujar Indonesia selama ini menjadi salah satu penyumbang pasukan terbesar di UNIFIL dalam menjalankan mandat PBB. Meski mendapat serangan nan keterlaluan, Indonesia tetap berkomitmen kuat untuk bekerja sama dengan PBB, Panglima Pasukan UNIFIL, dan masyarakat internasional guna memastikan keberhasilan misi UNIFIL.

Menurut Hari, upaya deeskalasi dan prospek perdamaian kekal di area tersebut berjuntai pada keahlian UNIFIL dalam melaksanakan mandatnya

Oleh karena itu, DK PBB kudu bertindak tegas untuk memastikan UNIFIL melakukan tugas-tugasnya dengan aman.

"Dewan kudu bertindak tegas untuk memastikan UNIFIL dapat melanjutkan tugas pentingnya di Lebanon selatan, menegakkan standar perilaku tertinggi, dan memastikan keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB," kata Hari.

Pada Kamis (10/10), militer Israel melancarkan serangan langsung ke markas pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon (UNIFIL) di Naqoura.

Serangan itu melukai dua personel UNIFIL nan merupakan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Indonesia mengutuk keras serangan nan melanggar norma humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 tersebut.

Indonesia mendesak semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability alias tidak dapat dilanggarnya wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan.

Naqoura terletak di Lebanon selatan, dalam area nan disebut blue line alias wilayah netral. Pasukan perdamaian PBB berada di area tersebut atas mandat Dewan Keamanan PBB untuk mendukung stabilitas keamanan Lebanon.

UNIFIL mempunyai sekitar 10.000 pasukan penjaga perdamaian nan ditempatkan di Lebanon selatan. Sekitar 1.200 personel UNIFIL merupakan prajurit TNI.

Terkait serangan ini, Israel telah mengakui bahwa pihaknya melancarkan serangan di wilayah Naqoura.

Militer berdasar serangan itu diluncurkan lantaran milisi Hizbullah "beroperasi dari dalam dan di sekitar area sipil di Lebanon selatan, termasuk area dekat pos-pos UNIFIL."

(blq/dna)

Selengkapnya
Sumber Artikel Internasional
Author  Dayak Santoso
Artikel Internasional