Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Zein Mahmud mengatakan bahwa nama emiten nan terlibat kasus suap intial public offering (IPO) perlu diungkap.
"Bursa Efek Indonesia (BEI) memecat lima pegawainya lantaran terbukti meminta duit dan memeras calon emiten nan bakal mencatatkan sahamnya di bursa. Saya membaca buletin itu. Saya juga membaca rilis nan disebar oleh Sekretaris Perusahaan BEI," ujarnya melalui keterangan resminya, dikutip Selasa (27/8/2024).
Meskipun Hasan mengapresiasi langkah manajemen, namun pemecatan saja tidak cukup. Transparansi perlu dilakukan lantaran menyangkut kualitas pasar modal.
"Disiplin adalah satu hal. Transparansi adalah perihal lain. Penegakan norma adalah perihal lain lagi. Disiplin pegawai urusan internal BEI. Transparansi adalah persoalan kualitas suatu bursa. Persoalan seluruh investor. Penegakan norma adalah etalase peradaban sebuah bangsa," jelasnya.
"Yang memeras, menerima sogok dan nan nyogok sama-sama busuk. Mau membersihkan aroma busuk dari pasar modal? Keduanya kudu dibersihkan. Transparansi itu itikad kejujuran," ungkapnya.
Menurutnya, transparansi merupakan parameter kejujuran, sehingga BEI kudu mengumumkan nama-nama emiten nan menyuap serta besaran nilainya.
"Uang sogok itu dibebankan sebagai biaya emisi alias biaya operasi nan mengurangi untung perusahaan? Tata kelola ditentukan oleh kualitas integritas pengelola. Sogok menyogok bagian memperlihatkan dengan jelas kualitas integritas kita!!," sebutnya.
Sementara, mengenai penegakan hukum, lanjutnya, corak pemerasan adalah pidana. Begitu pula perilaku mengelabui publik. Termasuk menyembunyikan kebenaran nan krusial dan relevan di pasar modal.
"Salah satu tujuan penegakan norma adalah perlindungan investor. Hampir satu dasawarsa saya mendengar kumandang OJK tentang perlindungan biaya investor. Tidak layak kah biaya dana sogok itu disita dan digunakan untuk mengganti sebagia kerugian penanammodal nan menjadi korban tipu menipu di bursa efek," pungkasnya.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Cetak Laba Rp10,69 T di H1-2024, Saham BBNI Melesat Diburu Investor
Next Article Ada Sidang Perdana MK Anies Baswedan, IHSG di Buka Galau