Ini Alasan Hapus Tagih Bank BUMN Tidak Semua Sektor Kredit

Sedang Trending   by: Dayak Santoso 1 hari yang lalu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membatasi sektor hapus tagih bagi UMKM. Hal ini bukan tanpa alasan.

Diketahui, PP 47/2024 mengatur hapus tagih angsuran macet UMKM pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, serta UMKM lainnya seperti mode alias busana, kuliner, industri kreatif, dan lain-lain.

Menurut Presiden Prabowo, produsen di bagian pertanian, UMKM, dan nelayan merupakan penopang pangan bangsa nan sangat penting. Oleh lantaran itu, kebijakan ini diharapkan bisa memberikan support bagi sektor-sektor nan berkedudukan krusial dalam ketahanan pangan dan perekonomian nasional.

Seirama, Eks Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2017-2022 Wimboh Santoso menilai, pemilihan ini dikarenakan sektor tersebut menyumbang porsi paling besar. Para pelaku UMKM di sektor itu pun paling banyak terkena akibat force majeure.

"Biasanya nan kena akibat lantaran mungkin bencana, mungkin lantaran post major lainnya, itulah nan paling banyak," ungkap Wimboh dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Selasa, 19/11/2024).

Bila program berjalan, dia pun memprediksi bakal banyak pengurangan beban manajemen di Bank BUMN.

Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan nantinya kurang lebih ada 1 jutaan orang nan bakal dihapuskan angsuran macetnya. Estimasi nilai angsuran macet nan bakal dihapuskan mencapai Rp 10 triliun.

Maman menjelaskan kriteria kreditur nan dihapus tagih juga sudah terlebih dulu dihapus kitab oleh bank. Dengan hapus tagih, para pelaku bakal kembali bisa meminjam duit di bank lantaran namanya kembali bersih di SLIK OJK."Bisa mengusulkan kembali proses piutang agar mereka bisa berupaya lagi ke depannya," kata Maman.

Adapun secara nilai, kriteria nan berkuasa bagi badan upaya tercatat angsuran macet nan tercatat mencapai Rp 500 juta, dan untuk perorangan mencapai Rp 300 juta.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Syarat UMKM nan Bisa Dapat Kredit Baru Setelah Dihapus Tagih!

Next Article 15 Dana Pensiun Bermasalah, 8 Sudah Tutup Mayoritas Milik BUMN

Selengkapnya
Sumber Konten Market
Author  Dayak Santoso
Konten Market