Dugaan Mossad Rekrut Oknum IRGC Bunuh Haniyeh, Benarkah Iran Disusupi?

Sedang Trending   by: Intan Putri 2 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Kematian bos Hamas Ismail Haniyeh menyisakan banyak tanda tanya termasuk dugaan Iran disusupi pemasok intelijen Israel, Mossad.

Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran pada 31 Juli di wisma kenegaraan, sehari usai menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran menuding Israel sebagai dalang pembunuhan bos Hamas ini. Hasil investigasi awal Teheran menyebut dia tewas lantaran proyektil nan diluncurkan dari luar tempat penginapan Haniyeh.

Namun, media nan berbasis di Amerika Serikat, New York Times, melaporkan Haniyeh tewas lantaran bom.

Bom tersebut, menurut laporan NYT, telah ditanam di dekat kediaman Haniyeh dua bulan sebelum kejadian pembunuhan. Laporan ini memicu dugaan Iran kebobolan dan disusupi.

Benarkah demikian?

Surat berita Yahudi nan berbasis di Inggris, Jewish Chronicle (JC), melaporkan Mossad merekrut dua penduduk Iran untuk meletakkan peledak di tempat biasa Haniyeh menginap.

Kedua penduduk Iran itu diduga personil unit keamanan Ansar Al Mahdi dari Korps Revolusi Garda Iran (IRGC). Unit ini bertanggung jawab menjaga state guest alias wisma kenegaraan dan tamunya.

JC, berasas kamera keamanan, melaporkan perangkat peledak baru diletakkan di bilik Haniyeh saat hari pembunuhan, sekitar pukul 16.23 waktu setempat.

Mossad menanam bahan peledak dari batu bata pipih selebar 3 inci alias sekitar 7,6 cm dan panjang 6 inci alias sekitar 15 cm agar tak ketahuan.

"Orang Iran sendiri menyadari perihal ini setelah pembunuhan itu," demikian laporan Jewish Chronicle (JC), Senin (5/8).

Laporan itu lampau berlanjut, "Para penjaga terlihat di kamera keamanan ketika hari-hari pembunuhan bergerak diam-diam di lorong menuju bilik Haniyeh, membuka pintu dengan kunci dan masuk ruangan."

Tiga menit kemudian, para penjaga tampak ditawari sejumlah duit enam digit dan relokasi langsung ke negara Eropa utara.

Mereka terekam saat meninggalkan ruangan dengan tenang, meninggalkan gedung, lampau masuk ke mobil hitam.

Penjaga tempat parkir mengidentifikasi mereka dan membuka gerbang tanpa penyelidikan apa pun. Satu jam kemudian, mereka dievakuasi dari Iran oleh Mossad.

Sekitar sembilan jam sebelum diaktifkan, Haniyeh masuk kamar. Kemudian sekitar pukul 01.37 terjadi ledakan.

Untuk meminimalkan korban sipil,, mereka menggunakan peledak nan dikenal lantaran presisinya sehingga hanya menargetkan bilik Haniyeh. Hasilnya, hanya satu area tertentu di gedung tersebut nan rusak

Bersambung ke laman berikutnya...


Selengkapnya
Sumber Artikel Internasional
Author  Intan Putri
Artikel Internasional