Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sedang melakukan transformasi upaya untuk menjadi lebih produktif di tahun ini. Menurut riset dari OCBC Sekuritas, salah satu upaya BBNI adalah melalui peningkatan di wilayah regional.
Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, menyambut positif langkah ini. Dia menyatakan BBNI mempunyai "modal" nan cukup untuk merealisasikan upaya produktivitas tersebut.
"Langkah ini sangat bagus. BBNI mempunyai angsuran nan beragam, mulai dari angsuran mikro, angsuran UMKM, hingga angsuran korporasi. Ini memberikan untung tersendiri," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/7/2024).
BBNI dinilai sebagai bank nan bisa menyalurkan angsuran ke beragam sektor. Keunggulan ini menjadikannya lebih kompetitif dibanding bank BUMN lainnya nan condong konsentrasi pada satu sektor tertentu, seperti angsuran mikro, angsuran korporasi, hingga angsuran pemilikan rumah.
Meski demikian, Kiswoyo menambahkan BBNI perlu menyeimbangkan antara akibat dan untung untuk memastikan pertumbuhan penyaluran angsuran nan berkelanjutan.
Salah satu penemuan nan dilakukan BBNI adalah penggunaan kepintaran buatan (AI). Dengan AI, BBNI tidak hanya meningkatkan jasa pengguna tetapi juga kualitas angsuran melalui credit scoring. Ini sesuai dengan pengarahan manajemen perusahaan.
"Penggunaan AI sangat penting, terutama dengan banyaknya info nasabah. AI membantu mempercepat dan mempermudah proses penilaian kepantasan kredit," jelasnya.
Tahun ini, pertumbuhan penyaluran angsuran BBNI diperkirakan mencapai 9% (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh segmen berisiko rendah seperti angsuran korporasi dan angsuran konsumer dan anak usahanya. Sebagai bank besar, BBNI mempunyai persediaan nan cukup untuk penyaluran angsuran korporasi sepanjang 2024.
BBNI juga memandang potensi pertumbuhan di sektor swasta nan sehat, termasuk sektor perdagangan, manufaktur, dan pembangkit tenaga listrik. Untuk perusahaan BUMN, BBNI bakal konsentrasi pada perusahaan blue-chip.
BBNI telah sukses melakukan transformasi upaya selama empat tahun terakhir, apalagi bisa melewati tantangan pandemi COVID-19. Pada tahun keempat transformasi, BBNI bakal konsentrasi pada peningkatan produktivitas skala regional, penerapan kredit, dan peremajaan platform transaksi perbankan.
Untuk peningkatan di wilayah regional, BBNI bakal melakukan perubahan dengan mengalihkan 72% frontliner menjadi tenaga penjualan, melibatkan 1.200 orang dalam penjualan langsung, dan menajamkan pedoman angsuran untuk setiap subsektor berasas instansi pusat.
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG 'Ngegas' & Tembus 7.200-an, Mana Saham nan Menarik?
Next Article
Saham BBNI Cetak Rekor Baru di Rp 5.850
(ayh/ayh)