Psikolog: Anak Salah Tidak Perlu Selalu Dihukum

Sedang Trending   by: Nadia Fitriani 1 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Psikolog Rose Mini Agoes Salim mengatakan bahwa saat anak membikin kesalahan tidak perlu selalu diberi hukuman. Upayakan membujuk anak berbincang sehingga orangtua bisa memberi nasihat agar si Kecil tidak mengulangi lagi kesalahan. 

“Hukuman jika bisa diambil sebagai langkah terakhir. Kalau tetap bisa diajak bicara, tetap bisa memberikan info kepada anak kenapa dia melakukan pelanggaran itu, nasihat dengan volume bunyi tetap tidak terlalu tinggi, sehingga anak tidak takut pada orang tua,” kata wanita nan karib disapa Romi mengutip Antara.

Romi mengatakan anak perlu mengetahui akibat melakukan pelanggaran tersebut. Ia juga kudu tahu faedah jika tidak melakukan perihal nan melanggar peraturan.

Untuk mengubah perilaku anak kudu dilihat dari sisi kognitif, afektif, dan psikomotor nan disebut dengan shaping alias membentuk perilaku.

“Bisa dengan langkah macam-macam, jadi memberikan info pemahaman dulu, kognitif, afektif, baru psikomotor agar dalam proses perilaku dia mengerti jika ini untuk kebaikan dia, mungkin dia tidak bakal melakukan lagi hal-hal nan jelek lagi,” katanya.

Efek Anak Sering Mendapat Hukuman

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu mengatakan anak nan sering diberi balasan bisa berakibat negatif pada anak. 

Anak bisa jadi pemberang alias kasar lantaran kerap mendapat perlakuan dari orangtua. Bisa juga anak menjadi tertekan, tidak percaya diri, penuh dengan self esteem nan rendah lantaran dipermalukan.

Selengkapnya
Sumber Artikel Health
Author  Nadia Fitriani
Artikel Health