Jakarta -
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) sedang mengupayakan agar perusahaan rintisan alias startup bisa bersaing secara global. Namun, ada sejumlah tantangan nan perlu dihadapi oleh perusahaan startup dalam negeri.
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan pihaknya telah melakukan pendampingan, akselerasi, serta inkubasi kepada 713 start up per September 2024. Hal ini dilakukan untuk mendorong perusahaan startup Indonesia dapat bersaing secara global. Selain itu, membawa penemuan dan solusi ke pasar internasional.
"Jadi kita tadi menyampaikan, start up ini betul-betul kita harapkan memang menjadi entrepreneur kelas bumi dan melahirkan ekonomi baru. Untuk itu, ini bukan perjalanan nan gampang, nan mudah. Kita mencatat ada sejumlah tantangan besar nan perlu dihadapi," kata Teten dalam aktivitas Sharing Session Start Up Go Global 2024 di Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantangan pertama, ialah akses ke pasar global. Menurut Teten, pelaku perusahaan startup kudu mempunyai pemahaman nan mendalam mengenai pasar internasional, termasuk regulasi, budaya bisnis, hingga referensi konsumen di negara-negara nan menjadi target.
Tantangan kedua mengenai kapabilitas dan skalabilitas. Teten menilai start up perlu membangun kapabilitas dan strategi untuk melakukan ekspansi, baik dari isi teknologi, inovasinya, sumber daya manusia, maupun kapital. Ketiga, tantangan gimana membangun kerjasama dan jaringan internasional.
"Penting bagi startup untuk menjalin kemitraan dengan beragam pihak di luar negeri, baik itu pemerintah, lembaga riset, maupun korporasi global. ...