CNN Indonesia
Senin, 23 Sep 2024 11:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Israel dan Hizbullah kembali saling serang pada Minggu (22/9) pagi. Pasukan Israel merespons dengan membombardir ratusan letak milik Hizbullah di Lebanon.
Hizbullah kemudian membalas dengan roket nan menghujam semakin ke dalam wilayah pendudukan Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel meluncurkan gelombang serangan nan menargetkan peluncur rudal Hizbullah di seluruh penjuru Lebanon pada Sabtu.
Imbas serangan itu, satu orang dilaporkan tewas dan satu lainnya mengalami luka-luka.
Pada Minggu pagi, Hizbullah menanggapi dengan meluncurkan empat serangan dan lebih dari 140 roket ke Lembah Jezreel Israel.
Hizbullah juga menargetkan Pangkalan Angkatan Udara Israel Ramat David di Haifa nan berjarak 50 km dari perbatasan Lebanon.
Imbas serangan Hizbullah dua rumah di Kiryat Bialik terdampak dan tiga orang mengalami luka-luka. Dua orang terkena pecahan peluru, dan satu remaja berumur 16 tahun mengalami luka ringan, demikian dikutip Jerusalem Post.
Roket Hizbullah juga menyebabkan kebakaran di wilayah Kiryat Bialik.
Hizbullah menyatakan gempuran tersebut menjadi serangan terdalam mereka sejak agresi Israel di Gaza diluncurkan, demikian dikutip The Guardian.
Militer Israel mengonfirmasi ratusan roket diluncurkan dari Lebanon ke negara Zionis itu. Namun, menurut mereka hanya beberapa nan sukses mendarat di dekat kota utara Haifa.
Militer Israel juga menyatakan roket ditembakkan "ke wilayah sipil" dan memicu eskalasi.
Saling serang Israel dan Hizbullah terjadi usai ribuan pager dan perangkat elektronik lain meledak di Lebanon pada pekan lalu.
Hizbullah menuding Israel sebagai dalang ledakan itu. Berbagai sumber juga menyebut unit di militer Zionis telah menanam bahan peledak ke pager nan diimpor ke Lebanon untuk Hizbullah.
Ledakan pager terjadi usai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mau memperluas perang di perbatasan dengan klaim melindungi penduduk di sana.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]