Liputan6.com, Jakarta Di tengah wacana susu ikan sebagai pengganti susu sapi pada Program Makan Gratis di periode pemerintahan selanjutnya, praktisi Kesehatan Masyarakat master Ngabila Salama mengatakan saat ini pola makan sehat sudah tidak lagi menerapkan 4 Sehat 5 Sempurna.
Dalam konsep 4 Sehat 5 Sempurna nan mulai dipopulerkan pada 1950-an, susu menjadi aspek untuk menyempurnkan asupan gizi masyarakat. Namun, saat ini Indonesia menerapkan pola makan Isi Piringku, dimana terdapat separuh piring karbohidrat dan lauk pauk tinggi protein hewani, lampau separuh lagi berisi sayur dan buah.
Bila memandang komposisi Isi Piringku, maka tidak ada susu di dalamnya. Sehingga daripada ikan diolah menjadi susu lebih baik menjadikan ikan sebagai lauk saja.
"Jadi untuk susu ikan sebaiknya diberikan ikannya itu sendiri dalam lauk sesuai konsep isi piringku," kata Ngabila dalam pesan singkat nan diterima Liputan6.com pada Rabu, 18 September 2024.
Ngabila mengatakan ada beragam ikan nan menjadi lauk salah satunya nan terjangkau dan mudah didapatkan ialah lele. Jika memang tidak ada ikan, tetap banyak sumber protein hewani lain nan bisa mengisi piring agar sesuai dengan konsep gizi Isi Piringku seperti telur, ayam dan daging.
Seperti diketahui susu ikan menjadi buah bibir akhir-akhir ini. Namanya nan tak biasa membikin banyak orang bertanya-tanya. Publik pun semakin penasaran ketika susu ikan disebut-sebut bakal masuk dalam program makan bergizi cuma-cuma pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.