Jakarta - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine and Logistics dari Pertamina. Penandatanganan dilakukan oleh CEO Pertamina NRE, John Anies dan CEO PIS Yoki Firnandi, di Grha Pertamina, Senin (14/10)
Kerja sama bermaksud memperkuat sinergi antara PIS dan PNRE dalam mengembangkan upaya transportasi berbasis daya terbarukan, khususnya mengenai pengangkutan hidrogen hijau dan bahan bakar berkepanjangan lainnya. Kerja sama didasari oleh beberapa faktor, ialah posisi geografis Indonesia nan sangat strategis di jalur pelayaran internasional.
"Posisi Indonesia dalam jalur pelayaran internasional bakal memberikan kesempatan besar untuk mengembangkan upaya bahan bakar berkepanjangan dalam sektor maritim global," ujar John dalam keterangan tertulis, Kamis (17/10/2024).
Tidak hanya itu, Berdasarkan proyeksi dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF), permintaan hidrogen hijau diperkirakan bakal melonjak drastis. Sektor pelayaran diperkirakan bakal mengonsumsi sekitar 6 juta ton hidrogen hijau, terutama dalam corak metanol, setiap tahun pada 2028.
Selain itu, berasas Studi kepantasan nan dilakukan oleh PNRE menunjukkan bahwa biaya transportasi hidrogen, baik dalam corak amonia maupun metanol, menyumbang porsi signifikan dalam landed cost of hydrogen (LCOH) di pasar sasaran. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi dan menciptakan efisiensi.
Sementara itu, Yoki mengatakan sebagai bagian dari Pertamina Group, PIS siap mendukung pengembangan daya baru terbarukan untuk memperluas portofolio upaya ini ke depannya. Menurutnya ko...