-
-
Berita
-
Politik
Jumat, 18 Oktober 2024 - 12:05 WIB
Jakarta, VIVA - Pengamat militer pada Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Muhamad Herindra kudu memperkuat BIN dari serangan siber nan dapat mengganggu stabilitas negara.
"Bentuk-bentuk ancaman baru di depan mata seperti serangan siber, propaganda, disinformasi, terorisme, dan penyelundupan oleh aktor-aktor nonnegara telah menjadi perhatian utama," kata Fahmi dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024.
Menurut Fahmi, saat ini ancaman militer tidak hanya berupa bentrok bentuk berupa perkembangan perangkat utama sistem senjata (alutsista) dan operasi militer.
Seorang hacker alias peretas mencoba membongkar keamanan siber (Foto ilustrasi).
Photo :
- ANTARA/Shutterstock/am.
Saat ini bumi dihadapkan dengan ancaman siber berupa perampasan informasi, propaganda, spionase hingga peretasan info nasional. Hal itu sering disebut sebagai ancaman asimetris, lantaran tidak berkarakter langsung dan susah diprediksi. Kejadian tersebut pun sempat menimpa Indonesia pada tahun ini kala terjadi peretasan info nasiona...