Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut menyinggung kematian atlet bulutangkis China Zhang Zhi Jie dalam perhelatan Kejuaraan Junior Asia 2024 di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Hal itu mengemuka dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di ruang rapat Komisi IX DPR, Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Mulanya, BGS, sapaan berkawan Budi Gunadi Sadikin, memaparkan Kementerian Kesehatan menargetkan jasa kateterisasi jantung dapat dilakukan di 514 kabupaten/kota di tanah air. Sebab, jasa kateterisasi jantung krusial bagi orang nan terkena serangan jantung.
"Layanan ini jika orang kena serangan jantung seperti nan main bulu tangkis kayak kemarin itu, itu jika bisa di-tackle dengan cepat, di bawah 4,5 jam, dia survive. Alat ini tidak usah bedah," kata BGS.
"Masalahnya nggak ada nan memikirkan dulu 4,5 jam ditaruhnya di mana. Jadi saya tanya 'wah jika gitu kudu di kabupaten/kota'. 'Kenapa mikirnya gitu pak?' Gak mungkin orang kena serangan jantung di Sukabumi mesti dibawa ke Bandung, di Sukabumi dibawa ke Jakarta, kan meninggal dia lantaran itu lebih dari 4,5 jam pasti. Jadi dia mesti dirawat di kabupaten/kota," lanjutnya.
BGS kemudian menceritakan ketika melakukan exercise mengenai perihal ini, dia menanyakan kepada para mahir berapa kabupaten/kota nan belum punya jasa kateterisasi jantung. Sebab, BGS berpikir sudah banyak nan punya.
"Ternyata dijawab oleh para ahli-ahli senior, bapak nanyanya salah. Berapa kabupaten/kota nan sudah punya? nan sudah punya dari 514 kabupaten/kota bapak ibu, 44 alias kurang dari 10%," kata BGS.
"Bahkan dari 34 provinsi, 6 provinsi tidak memiliki. Waktu itu ada Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, ...