CNN Indonesia
Selasa, 18 Jun 2024 16:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Information Technology & Innovation Foundation (ITIF) dalam laporannya menyebut China menjadi salah satu negara nan terdepan dalam kekuatan daya nuklir. Perusahaan alias developer nuklir di China apalagi dinilai jauh lebih maju dibandingkan negara-negara Barat.
Kekuatan China itu dipercaya diperoleh dari strategi dan koordinasi pemerintah nan solid dalam menyediakan pembiayaan ekstensif dan koordinasi sistemik.
Ada beberapa perihal nan menjadi kekuatan baru China dibanding negara lain nan disorot dalam laporan per Juni 2024 itu, di antaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- China berencana membangun 150 reaktor nuklir baru antara tahun 2020 dan 2035, dengan 27 diantaranya sedang dibangun dan rata-rata jangka waktu bangunan untuk setiap reaktor adalah sekitar tujuh tahun, jauh lebih sigap dibandingkan kebanyakan negara lain.
- China telah memulai pengoperasian reaktor nuklir generasi keempat pertama di dunia. China juga menyatakan bahwa mereka telah mengembangkan sekitar 90 persen teknologinya.
- China memimpin dalam pengembangan dan peluncuran reaktor modular mini (SMR) nan irit biaya.
- Secara keseluruhan, para analis menilai, China kemungkinan berada 10 hingga 15 tahun lebih maju dibandingkan Amerika Serikat dalam kemampuannya mengerahkan reaktor nuklir generasi keempat dalam skala besar.
- Para analis menilai bahwa Amerika dan China kemungkinan besar setara dalam perihal upaya mengembangkan teknologi fusi nuklir.
- Berdasarkan publikasi ilmiah mengenai daya nuklir, China menempati ranking pertama dalam indeks H. Sebuah metrik nan umum digunakan untuk mengukur akibat ilmiah dari publikasi jurnal.
- Dari tahun 2008 hingga 2023, pangsa China atas seluruh paten nuklir meningkat dari 1,3 persen menjadi 13,4 persen. China pun memimpin dalam jumlah permohonan paten fusi nuklir.
Ilustrasi. China menjadi salah satu negara terdepan dalam kekuatan nuklir. (iStockphoto/svedoliver)
Tak jauh berbeda, laporan tahunan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) juga menyatakan, China mengembangkan kekuatan nuklirnya lebih sigap dibandingkan negara lain.
Menurut laporan itu, China menambahkan 90 hulu ledak lagi ke dalam persediaan nuklirnya, sehingga totalnya mencapai 500 hulu ledak pada Januari tahun ini.
Jumlah total ICBM nan saat ini dimiliki China disebut telah berjumlah sekitar 238. Jumlah ini dapat melampaui kepemilikan AS nan berjumlah 800 alias apalagi Rusia nan berjumlah 1.244 dalam 10 tahun ke depan.
Laporan itu mengatakan, China sedang membangun sekitar 350 silo baru untuk rudal balistik berbasis darat.
Jika China mengisi setiap silo baru nan sedang dibangun dengan rudal berhulu ledak tunggal, maka dalam dasawarsa berikutnya, China bakal meningkatkan jumlah hulu ledak nan dapat digunakan pada ICBM-nya menjadi sekitar 650.
(khr/asr)
[Gambas:Video CNN]