Kenapa Gula Berbahaya? IDAI: Karena Tidak Dianggap Berbahaya

Sedang Trending   by: Fita Rahayu 4 minggu yang lalu

Dalam kesempatan nan sama, master ahli anak Prof. Siska Mayasari Lubis menjelaskan soal sugar addiction alias kecanduan gula.

“Kecanduan gula ini dapat menunjukkan perilaku nan mirip dengan kecanduan unsur seperti kita jadi makan berlebihan, ada indikasi putus unsur dan mau makan lagi alias mau minum lagi. Serta ada kemauan nan kuat untuk mendapatkan minuman nan manis tersebut,” kata Siska.

Lantas, gimana perihal ini bisa terjadi?

Menurut Siska, setelah anak mengonsumsi gula, gula dalam darah itu bakal sampai di otak dan bakal merangsang reseptor dopamine dan opioid di dalam otak.

“Paparan nan berkali-kali dengan konsentrasi berlebih ini bakal menyebabkan perilaku ketergantungan dan mengurangi keahlian izin pada anak. Jadi, bakal ada terus kemauan untuk mengonsumsi gula nan berlebih pada anak,” jelas Siska.

Ketika anak mengonsumsi gula, lanjutnya, maka gula darah bakal meningkat dengan sigap disertai dengan pelepasan hormon insulin dan dopamine sehingga gula darah nantinya bakal menurun dengan cepat.

“Ketika gula darah menurun dengan sigap ini bakal memunculkan rasa mau minum lagi, nafsu makan menjadi tidak terkontrol dan kemauan untuk mendapatkan alias minum gula berlebih,” ucap Siska.

Selengkapnya
Sumber Artikel Health
Author  Fita Rahayu
Artikel Health