Keindahan Gili Labak Tiada Duanya

Sedang Trending   by: Joko Sanjaya 1 bulan yang lalu

Jakarta -

Mendung menggayuti pagi di Sumenep ketika kami meninggalkan edifice menuju Pelabuhan Tanjung Soronggi. Hamparan ladang garam menjadi pemandangan di perjalanan.

Tampak beberapa gundukan garam di tepian pematang. Warnanya putih, seperti pasir. Saya penasaran seasin apa rasanya. Matahari masih belum juga muncul selama 1 jam 12 menit perjalanan kami melintasi jalan raya Pemekasan Sumenep. Cuaca masih mendung. Mata saya menyapu jalanan.

Perlahan, langit mulai terang ketika mobil yang kami tumpangi tiba di jalan masuk Pelabuhan Tanjung. Tampak beberapa ibu menjual sayur-mayur dan kebutuhan sehari-hari di sekitar jalan masuk. Sepertinya itu pasar kecil. Dua orang ibu yang sedang menunggui dagangannya tersenyum pada kami lalu melanjutkan obrolan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak perahu ditambatkan di sepanjang pelabuhan. Pemandangan ini amat langka bagi saya. Rasanya terharu bisa lihat deretan perahu langsung. Biasanya kan hanya melihat di majalah, televisi, atau di halaman pencarian Google. Pagi ini kami akan menikmati keindahan Gili Labak.

Kabarnya keindahan pulau itu tidak kalah dengan Gili Trawangan di Lombok. Saya langsung membayangkan keindahan taman bawah lautnya. "Pokoknya saya harus snorkeling di sana,"tegas saya dalam hati.

Sebelum memulai perjalanan, semua penumpang mengenakan pelampung. Perjalanan menyeberangi Selat Madura menuju Gili Labak ditempuh selama 1,5 jam. Awal berangkat sih senang riang. Kami berfoto dengan latar kejernihan aerial laut, langit yang bersih, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sekira 15 menit perjalanan, perut mulai terasa diaduk-aduk.

Saya bergegas duduk dengan harapan rasa mual ini berkurang. Say...

Selengkapnya
Sumber Artikel Travel
Author  Joko Sanjaya
Artikel Travel