Batam -
Jembatan Barelang yang begitu ikonik di Batam dirukiah oleh seorang ustad. Penyebabnya karena jembatan itu kerap jadi lokasi orang putus asa untuk bunuh diri.
Berdasarkan information Basarnas tahun 2024, sudah ada 5 kasus bunuh diri dengan 4 orang meninggal dunia dan 1 selamat yang berlokasi di Jembatan Barelang, Kepulauan Riau (Kepri).
Untuk meminimalisir kejadian yang serupa, Yayasan An Nubuwwah Batam menggelar kegiatan rukiah di Jembatan I Barelang. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah tindakan bunuh diri yang marak terjadi di jembatan ikonik Kota Batam tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan rukiah itu dimulai dengan pelaksanaan salat plan dua rakaat oleh seorang ustaz dari Yayasan An Nubuwwah Batam. Setelah salat hajat, dilanjutkan dengan salat gaib dan dilanjutkan memanjatkan doa keselamatan dan ketentraman di area Jembatan Barelang.
Kemudian kegiatan itu dilanjutkan dengan penyiraman aerial yang telah dibacakan doa-doa. Penyiraman aerial yang telah didoakan itu dilakukan di sepanjang tepi Jembatan Barelang.
Ketua Yayasan An Nubuwwah Batam, Candra P Pusponegoro mengatakan dirinya tergerak untuk merukiah Jembatan Barelang karena lokasi tersebut kerap dijadikan lokasi bunuh diri. Selain itu, beberapa pasien rukiahnya juga kerap mendapat bisikan untuk mengakhiri hidupnya di lokasi itu.
"Jadi pasien yang kami tangani bercerita terpanggil dan dibisikkan untuk mengakhiri hidupnya di lokasi ini. Puluhan orang mengatakan seperti itu mereka tinggal berbagai daerah di Batam," kata Candra, Jumat (19/7) akhir pekan lalu.
"Kemudian saya juga prihatin atas apa yang dibaca di media, banyak kasus bunuh diri. ...