Jakarta, CNN Indonesia --
Parlemen Israel, Knesset, mengesahkan tiga rancangan undang-undang nan salah satunya menganggap Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA sebagai organisasi teroris.
Dilansir dari Anadolu Agency, RUU pertama melarang UNRWA beraksi dalam misi apa pun, menyediakan jasa apapun, maupun melakukan aktivitas apa pun di teritori Israel. RUU pertama ini telah disetujui oleh 58 suara, demikian dilaporkan The Times of Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RUU kedua, sementara itu, menyerukan untuk mencabut kekebalan norma para personel UNRWA serta mencabut kewenangan spesial mereka di Israel. RUU kedua telah disetujui oleh 63 suara.
Kemudian RUU ketiga melabeli badan PBB tersebut sebagai "organisasi teroris" dan mengharuskan Israel memutus hubungan dengan UNRWA. RUU ketiga disetujui oleh 50 suara.
Ketiga RUU ini telah melalui tahapan pembacaan awal dan bakal diserahkan ke Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset untuk pembahasan lebih lanjut. Ketiganya perlu melalui dua pembacaan lagi sebelum resmi menjadi undang-undang efektif.
Sejak meluncurkan agresi di Jalur Gaza pada Oktober lalu, Israel berulang kali mendesak agar UNRWA ditutup dan tak lagi menjalankan operasi kemanusiaan bagi pengungsi Palestina.
Israel menuding badan PBB tersebut telah disusupi oleh golongan milisi Palestina, baik Hamas maupun Jihad Islam. Berbagai konvoi support kemanusiaan UNRWA pun kerap menjadi sasaran serangan pasukan militer Israel.
Tuduhan bahwa UNRWA disusupi milisi sendiri telah membikin sejumlah negara pemberi donor menghentikan pendanaan mereka untuk UNRWA. Kendati begitu, beberapa negara akhirnya kembali melanjutkan pemberian dana, salah satunya Inggris nan pekan lampau menyatakan bakal melanjutkan pendanaan kepada UNRWA.
Merespons RUU Israel, UNRWA menyatakan beleid tersebut merupakan propaganda terbaru Negeri Zionis untuk membubarkan mereka.
"Ini merupakan upaya lain dalam propaganda nan lebih luas untuk membubarkan badan tersebut," kata ahli bicara UNRWA Juliette Touma.
"Langkah seperti itu tidak pernah terjadi dalam sejarah PBB," lanjut dia, seperti dikutip Reuters.
Hamas dan Otoritas Palestina telah mengutuk beleid tersebut. Hussein Al-Sheikh, sekutu senior Presiden Palestina Mahmoud Abbas, juga meminta masyarakat internasional untuk menolak upaya pembubaran UNRWA.
UNRWA didirikan berasas resolusi PBB pada 1949 silam. Badan ini diberi mandat untuk menyediakan support dan perlindungan bagi para pengungsi Palestina di lima operasi wilayahnya, ialah Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
(blq/rds)
[Gambas:Video CNN]