Israel-Hizbullah Perang Roket-Drone, Netanyahu Tetapkan Status Darurat

Sedang Trending   by: Kelvin 3 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendeklarasikan status darurat nasional selama 48 jam ke depan menyusul saling serang roket dengan milisi Hizbullah di Lebanon selatan selama beberapa jam terakhir, Minggu (25/8).

Netanyahu melalui Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan situasi darurat selama 48 jam ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gallant menuturkan "situasi unik di garis depan" ini memungkinkan Komando Garis Depan IDF (militer Israel) mengeluarkan sejumlah langkah darurat, termasuk pembatasan.

"Situasi unik adalah istilah norma nan digunakan pada saat darurat, nan memberikan otoritas yurisdiksi nan lebih besar atas masyarakat sipil untuk memperlancar upaya pengamanan penduduk. Istilah ini bertindak selama 48 jam selain diperpanjang oleh menteri kabinet," bunyi laporan The Times of Israel.

Sementara itu, dilansir Al Jazeera, portal buletin lokal YNet News juga menuturkan status darurat ini "memberikan kewenangan militer untuk mengeluarkan serangkaian petunjuk kepada penduduk sipil, mengurangi kerumunan massa, dan menutup sejumlah area."

PM Netanyahu dilaporkan bakal menggelar rapat darurat berbareng kabinet keamanannya mulai pukul 07.00 waktu setempat.

Netanyahu dan Gallant dilaporkan telah berada di markas militer Israel di Tel Aviv untuk "menangani insiden" di wilayah utara negaranya.

Status darurat ditetapkan menyusul tindakan saling serang udara antara Israel dan Hizbullah sejak Minggu awal hari.

Israel melancarkan serangan awal (pre-emptive strikes) dengan menembakkan sekitar 40 roket ke wilayah Lebanon selatan nan dikuasai milisi Hizbullah pada Minggu (25/8) awal hari waktu setempat.

Juru bicara militer Israel (IDF), Daniel Hagari, mengatakan sejumlah jet tempur telah menyerang Lebanon untuk "secara proaktif menyingkirkan ancaman" dari Hizbullah.

"Beberapa waktu lalu, [militer Israel] mengidentifikasi organisasi teroris Hizbullah nan bersiap menembakkan rudal dan roket ke wilayah Israel," ucap Hagari dalam pernyataannya.

"Dalam tindakan memihak diri untuk menyingkirkan ancaman ini, [militer Israel] menyerang sasaran teror di Lebanon, tempat Hizbullah berencana untuk meluncurkan serangan mereka terhadap penduduk sipil Israel," ujar Hagari menambahkan seperti dikutip Al Jazeera.

Sementara itu, stasiun TV Al Maydeen Lebanon melaporkan bahwa "balasan besar" oleh Hizbullah juga sedang berjalan ke wilayah utara Israel.

"Lebih dari 70 roket ditembakkan dari Lebanon ke arah al-Jalil barat, berbarengan dengan serangan udara dari beberapa lokasi," kata Al Mayadeen.

Stasiun televisi itu apalagi menuturkan rudal Hizbullah menargetkan wilayah "jauh di dalam" Galilea barat dan Dataran Tinggi Golan Suriah nan diduduki Tel Aviv.

Aksi saling serang ini pun membikin Israel mengaktifkan sistem pertahanan udara Irone Dome dan memicu sirene di penjuru utara Israel terus meraung-raung.

Militer Israel pun telah menginstruksikan penduduk di Israel Utara untuk berlindung di shelter-shelter nan telah disiapkan.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber Artikel Internasional
Author  Kelvin
Artikel Internasional