CNN Indonesia
Sabtu, 21 Sep 2024 11:28 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kelompok milisi Hizbullah dikabarkan membagikan pager bermerek Gold Apollo baru kepada para anggotanya beberapa jam sebelum ribuan perangkat tersebut meledak pada Selasa (16/9).
Dua sumber keamanan mengatakan upaya itu menunjukkan bahwa Hizbullah percaya mereka kondusif meskipun sedang dilakukan penyisiran peralatan elektronik untuk mengidentifikasi ancaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang personil milisi nan didukung Iran menerima pager baru pada Senin (15/9). Namun, pager itu meledak keesokan harinya saat tetap berada di dalam kotaknya.
"Sebuah pager nan diberikan kepada seorang personil senior beberapa hari sebelumnya melukai seorang bawahan saat meledak," kata sumber kedua dikutip Reuters, Sabtu (21/9).
Dalam serangan nan tampaknya terkoordinasi, perangkat bermerek Gold Apollo itu meledak di seluruh tembok Hizbullah Lebanon selatan, pinggiran kota Beirut, dan lembah Bekaa timur.
Kemudian, ratusan walkie-talkie milik Hizbullah juga meledak pada Rabu (18/9). Serangan beruntun tersebut menewaskan 37 orang, termasuk dua anak-anak dan melukai lebih dari 3.000 orang.
[Gambas:Video CNN]
Lebanon dan Hizbullah mengatakan Israel berada di kembali serangan tersebut. Sumber keamanan Barat mengatakan unit intelijen militer rahasia Israel, Unit 8200, terlibat dalam perencanaan tersebut.
Israel nan sejak itu meningkatkan serangan udara di Lebanon, tidak membantah alias mengonfirmasi keterlibatan tersebut.
Sumber membeberkan baterai walkie-talkie tersebut dicampur dengan senyawa nan sangat mudah meledak nan dikenal sebagai PETN.
Tiga gram bahan peledak nan disembunyikan di pager tersebut tidak terdeteksi selama berbulan-bulan oleh Hizbullah.
Salah satu sumber keamanan mengatakan sangat susah untuk mendeteksi bahan peledak tersebut dengan perangkat alias pemindai apa pun.
Sumber tersebut tidak menyebut jenis pemindai apa nan digunakan Hizbullah untuk menjalankan pager tersebut.
Hizbullah memeriksa pager tersebut setelah dikirim ke Lebanon, mulai tahun 2022, termasuk dengan membawanya melalui airport untuk memastikan tidak bakal memicu alarm.
Namun, sumber tersebut tidak menyebut nama airport tempat mereka melakukan pengujian.
"Daripada kecurigaan unik terhadap pager, pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari penyisiran rutin terhadap peralatannya, termasuk perangkat komunikasi, untuk menemukan indikasi bahwa pager tersebut dicampur dengan bahan peledak alias sistem pengawasan," kata salah satu sumber keamanan.
(lna/chri)