CNN Indonesia
Senin, 18 Nov 2024 11:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Milisi Hizbullah di Lebanon melancarkan serangkaian serangan udara ke wilayah Israel dengan rentetan roket pada Minggu (17/11) tengah malam.
Serangan udara ke wilayah Kiryat Shmona ini berjalan tak lama usai Israel membunuh ahli bicara Hizbullah, Mohammed Afif, dalam serangan di ibu kota Beirut Lebanon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan roket Hizbullah itu pun memicu sirene peringatan serangan udara bersuara di utara Israel, tepatnya di Galilee.
Menurut laporan The Times of Israel, sirene peringatan bersuara di Kiryat Shmona dan beberapa kota lain di utara Israel nan berbatasan langsung dengan Lebanon selatan, markas Hizbullah.
Milisi Hizbullah di Lebanon mengumumkan kematian ahli bicaranya, Mohammed Afif, pada Minggu (17/11).
Menurut salah satu sumber keamanan Lebanon, Afif termasuk di antara empat orang nan tewas dalam serangan Israel di ibu kota Beirut pada Minggu malam.
"Hajj Mohammed Afif al-Nabulsi, kepala hubungan media Hizbullah, telah gugur," demikian pernyataan nan dirilis oleh Hizbullah seperti dikutip AFP.
Dalam pernyataan itu, Hizbullah mengungkap kematian Mohammed Afif membawanya menjadi "syahid besar di jalan menuju Yerusalem", sebuah ungkapan nan biasa digunakan untuk personil mereka nan tewas dibunuh Israel.
Sementara itu, militer Israel juga buka bunyi menyatakan bahwa serangan pada Minggu telah "menghabisi" ahli bicara Hizbullah, Mohammed Afif, di area Beirut. Menurut Israel, Afif digambarkan sebagai sosok "propagandis utama" golongan militan nan didukung Iran tersebut.
"Militer telah melakukan serangan presisi berbasis intelijen di wilayah Beirut dan mengeliminasi teroris Mohammed Afif," kata militer Israel melalui pernyataan.
Tel Aviv menuding Afif "terlibat langsung dalam aktivitas terorisme Hezbollah terhadap Negara Israel".
(rds)
[Gambas:Video CNN]