Hamas dan Fatah Bertemu di Mesir Bahas Persatuan Palestina

Sedang Trending   by: Dayak Santoso 6 hari yang lalu

CNN Indonesia

Kamis, 10 Okt 2024 11:41 WIB

Dua faksi besar Palestina, Fatah dan Hamas, duduk berbareng telaah perkembangan politik hingga penyatuan Palestina. Ilustrasi. Dua faksi Palestina, Hamas dan Fatah, berjumpa di Kairo telaah persatuan. Foto: iStock/Joel Carillet

Jakarta, CNN Indonesia --

Para pemimpin faksi Palestina dari Hamas dan Fatah bertemu di Kairo, Mesir, pada Rabu (9/10) untuk membahas rencana persatuan Palestina.

Reuters melaporkan pertemuan ini merupakan nan pertama sejak kedua golongan berjumpa di China pada Juli lampau dan berekonsiliasi.

Menurut pejabat media Hamas Taher Al-Nono, dalam pertemuan itu delegasi Hamas dipimpin oleh Khalil Al-Hayya, komandan kedua dan kepala negosiator Hamas nan berbasis di Qatar. Sementara perwakilan Fatah dipimpin oleh komandan kedua Fatah, Mahmoud Al-Aloul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertemuan itu untuk membahas agresi Israel di Jalur Gaza, perkembangan politik dan lapangan, serta untuk menyatukan barisan nasional," kata Al-Nono seperti dikutip Middle East Monitor (MEMO).

Masalah manajemen Palestina setelah agresi Israel berhujung adalah salah satu masalah paling susah nan dihadapi Palestina.

Israel telah mengesampingkan Hamas, milisi nan diperanginya setahun terakhir ini, dalam pemerintahan Palestina pascaperang.

Israel juga tak percaya dengan Otoritas Palestina nan dipimpin Presiden Mahmoud Abbas untuk memerintah Tepi Barat dan Gaza. Abbas saat ini memerintah wilayah Tepi Barat nan sebagian diduduki oleh Israel.

Gaza sementara itu dikuasai Hamas, nan saat ini menjadi sasaran serangan sadis Zionis. Tepi Barat dan Gaza terpecah secara politik sejak Juni 2007 setelah Fatah dan Hamas berseteru.

Faksi-faksi Palestina telah menyatakan bahwa pemerintahan Palestina pascaperang adalah urusan internal. Mereka menentang permintaan Israel nan mau ikut kombinasi dalam pemerintahan Palestina.

Perbatasan

Seorang pejabat Palestina nan mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan bahwa jika pemerintahan berbareng tak kunjung disepakati, para faksi kemungkinan bakal membentuk komite untuk mengelola Gaza dan membantu mengelola penyeberangan perbatasan.

Bentuk dan tanggung jawab dari komite tersebut sejauh ini tetap belum jelas.

Pejabat keamanan Mesir juga mengatakan bahwa Kairo mendesak Hamas dan Fatah untuk menyetujui sistem pengelolaan penyeberangan di perbatasan Mesir dan Gaza.

Menurut Mesir, kehadiran Palestina kudu dibangun kembali di perbatasan.

Salah satu perbatasan Mesir dan Gaza, ialah Rafah, merupakan satu-satunya penyeberangan nan tidak dikendalikan secara langsung oleh Israel. Namun sejak Mei, perbatasan itu ditutup lantaran diambil alih oleh Israel.

Rafah merupakan jalur masuk support kemanusiaan bagi penduduk Gaza. Rafah juga menjadi jalur keluar bagi para pengungsi nan memerlukan perawatan medis.

(blq/dna)

Selengkapnya
Sumber Artikel Internasional
Author  Dayak Santoso
Artikel Internasional