Jakarta -
Di era kolonial Belanda, warga kelas menengah dan bawah pemeluk protestan tidak leluasa beribadah. Salah satu gereja yang membuka pintu untuk kelompok itu adalah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB Pniel) atau 'Gereja Ayam'.
Sekretaris Pengurus 'Gereja Ayam', Yosie, menjelaskan kepada detikTravel, Kamis (29/8/2024) gereja itu dulu merupakan kapel kecil. Kapel itu dibangun pada tahun 1900.
"Dulu gereja itu di zaman Belanda untuk golongan menengah ke atas di Gereja Immanuel yang di depan (Stasiun) Gambir itu untuk golongan menengah ke atas. Tapi kalau untuk golongan menengah ke bawah itu ya di sini," kata Yosie.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring berjalannya waktu, jemaat yang beribadah di kapel itu semakin banyak. Kapel tersebut kemudian digeser, dari yang awalnya berada di area belakang gereja, kini ke tempat saat ini berdiri di Jalan Samanhudi No.12, Jakarta Pusat.
"Mulanya ini nggak di sini, letaknya di belakang gedung ini mulanya hanya sebuah kapel. Tapi karena makin lama makin banyak orangnya jadi pindah ke sini dibuatnya 1913," kata Yosie.
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB Pniel) atau 'Gereja Ayam' di Pasar Baru, Jaka...