Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) bakal mengembangkan dunia hub dan Islamic Ecosystem nan berkepanjangan di Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) sebagai pusat finansial dan upaya syariah masa depan.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air, pihaknya bakal memimpin pusat ekonomi dan upaya syariah, sekaligus pusat legal dunia. BSI sendiri hafir di area IIFC melalui Menara BSI nan saat ini dalam proses bangunan dan diharapkan selesai pada 2025.
Menurutnya, nantinya Menara BSI bakal menjadi pusat upaya dan literasi legal ekosistem nan mendorong terciptanya kerjasama dalam pengembangan sektor Haji dan Umrah, ZISWAF, Pendidikan dan Kesehatan, Mode dan perniagaan, serta lainnya.
"Ini menjadi petunjuk dan angan besar dari Bapak Presiden, membawa Indonesia menjadi pusat legal dunia. Kehadiran IIFC dengan Menara BSI dan Menara Danareksa ini langkah strategis untuk mewujudkan perihal tersebut dan BSI siap menjadi bagian di dalamnya," ujarnya saat ditemui di gedung Danareksa, Selasa (17/9).
Hery menegaskan bahwa BSI bakal melakukan penemuan dalam memberikan jasa inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. BSI juga bakal memajukan UMKM dan menjadikan pelaku UMKM bisa masuk pasar nasional dan internasional melalui program-program seperti UMKM Center dan BSI International Expo.
"Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI berupaya mewujudkan mimpi serta visi misi nan diberikan kepada kami. BSI bakal terus menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual masyarakat Indonesia dan memberi pengalaman nan beyond shariah banking," pungkasnya.
Seperti diketahui, IIFC dirancang mempunyai peran strategis untuk membangun peradaban baru ekonomi syariah di Indonesia nan nantinya menjadi wajah Indonesia dihadapan bumi dari sisi pengelolaan ekonomi syariah.
IIFC nantinya menyatukan inisiatif pengembangan Islamic ecosystem lintas sektor. Mulai dari lembaga finansial baik perbankan, asuransi, pasar modal, serta industri riil seperti food and beverages, kosmetik dan farmasi, fashion, media dan rekreasi.
Selain itu, industri travel legal termasuk haji dan umrah, hingga hingga aktivitas nan berkarakter sosiobisnis seperti zakat, wakaf, donasi, ekosistem di pasar modal syariah seperti di pengembangan sukuk, reksadana, instrumen investasi serta aktivitas pendukung ekosistem legal lainnya.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BI Rate Tetap 6,25% Tapi Rupiah Terus Melemah, Waspada Efek Ini
Next Article Breaking: BSI (BRIS) Cetak Laba Rp 1,71 T Kuartal I 2024, Naik 17%!