Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berupaya mendukung penggunaan daya bersih dan ramah lingkungan. Salah satunya dengan mendorong pengembangan kilang modern dan penggunaan BBM nan lebih rendah sulfur.
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim mengatakan penerapan bahan bakar nan bersih dan ramah lingkungan adalah bagian dari upaya transisi daya nasional nan lebih luas, menuju kemandirian energi, dan menciptakan masa depan nan lebih baik, serta berkelanjutan.
"BPH Migas terus mendorong pengembangan kilang modern, penguatan regulasi, serta peningkatan kesadaran masyarakat bakal pentingnya daya nan bersih dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/10/2024).
BPH Migas menyadari tantangan nan dihadapi sangat kompleks, mulai dari aspek teknis, ekonomi, hingga regulasi. Meski demikian, tantangan tersebut diyakini dapat diatasi secara berbareng sama dengan stakeholder terkait.
"Dukungan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari industri, akademisi, pemerintah daerah, hingga masyarakat luas, sangatlah krusial untuk menyukseskan kebijakan tersebut," tambahnya.
Untuk mendukung penerapan BBM rendah sulfur alias BBM ramah lingkungan ini, dan dikaitkan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 1 tahun 2023 tentang Penugasan Khusus dan Program Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Dalam patokan ini, Badan Usaha Penugasan mendapatkan penugasan, di antaranya dalam penyediaan dan pendistribusian BBM ramah lingkungan.
Pemerintah juga terus mematangkan izin mengenai Peta Jalan BBM nan Bersih dan Rama...