Batik Marunda Identitas Baru, Lahir dari Goresan Tangan Ibu-ibu di Rusunawa

Sedang Trending   by: Joko Sanjaya 4 bulan yang lalu

Jakarta -

Batik Marunda lahir dari tangan-tangan terampil ibu-ibu rumah tangga di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara. Menjadi identitas baru khas Jakarta Utara.

Batik Marunda memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Yakni penggabungan motif plants juga fauna. Motif-motif tersebut diambil dari plants dan animals yang ada di sekitar Jakarta, salah satunya motif wedelia seruni atau seruni rambat di Taman Ayodya.

Selain motif-motif plants dan fauna, batik Marunda juga memiliki motif lain layaknya bangunan-bangunan yang ada di Jakarta seperti Jakarta International Stadium (JIS), Monumen Nasional (Monas) atau kekhasan Betawi lain, seperti penari topeng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Produksi Batik Marunda, Mulyadi, mengatakan secara keseluruhan motif yang dimiliki oleh batik Marunda itu mencapai puluhan dan tentunya bervariasi.

"Banyak sih kalau dihitung-hitung kira-kira 50 lebih mah ada sih, saya nyatetin aja ada lebih (motif)," kata pria yang akrab disapa Mul dalam perbincangan dengan detikTravel, Jumat (5/7/2024).

Kendati sama-sama muncul di Jakarta, batik Marunda berbeda dengan batik Betawi. Perbedaan kedua batik itu terletak pada motif dan penggunaan warna yang dipakai.

Mul mengatakan jika batik Betawi biasa menggunakan warna yang cerah sedangkan Batik Marunda menggunakan warna-warna yang gelap.

"Yang membedakan batik kita dengan batik Betawi kalau batik Betawi dia kan cerah, kalau batik Marunda lebih ke kayak warna-warna gelap. Kayak merahnya merah marun, orange-nya agak tua gitu, birunya biru dongker," kata Mul.

Batik Marunda diproduksi di Rusunawa Marunda ...

Selengkapnya
Sumber Artikel Travel
Author  Joko Sanjaya
Artikel Travel