Badan PBB untuk Palestina Cuma Punya Dana hingga September 2024

Sedang Trending   by: Putra Joko 5 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Sabtu, 13 Jul 2024 11:40 WIB

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan hanya punya biaya untuk beraksi hingga September 2024. Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan hanya punya biaya untuk beraksi hingga September 2024. (AFP/Omar Al-Qattaa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan hanya punya biaya untuk beraksi hingga dua bulan mendatang. Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengungkapkan janji biaya baru membantu memastikan operasi darurat hingga September 2024.

"Kami telah bekerja tanpa kenal capek dengan para mitra untuk memulihkan kepercayaan terhadap badan ini," kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini seperti diberitakan AFP, Sabtu (13/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan setelah Sekjen PBB Antonio Guterres memohon support dari para donor imbas beberapa negara menahan pendanaan menyusul tuduhan Israel pada Januari 2024 bahwa sejumlah tenaga kerja UNRWA ikut dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Guterres telah memohon kepada para pendonor untuk mendanai badan PBB tersebut, dan memperingatkan bahwa Palestina bakal kehilangan "jalur hidup nan penting" tanpa UNRWA.

"Biar saya perjelas, tidak ada pengganti lain selain UNRWA," katanya.

"Saat kami mengira keadaan tidak bakal menjadi lebih jelek lagi di Gaza - entah bagaimana, nan mengerikan, penduduk sipil malah didorong ke dalam lingkaran neraka nan lebih dalam," tambah Guterres.

[Gambas:Video CNN]

Menurut Guterres, 195 personil staf UNRWA tewas dalam perang tersebut. Itu menjadi jumlah kematian staf tertinggi dalam sejarah PBB.

Sementara itu, Kongres AS telah melarang pendanaan lebih lanjut untuk UNRWA.

Presiden Joe Biden malah mengarahkan pendanaan untuk penduduk sipil Palestina ke badan-badan lain sembari mengatakan bahwa UNRWA mempunyai keahlian unik untuk mendistribusikan bantuan.

Gempuran Israel terhadap Palestina menggila setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 di Israel selatan, nan mengakibatkan kematian 1.195 orang, sebagian besar penduduk sipil, menurut penghitungan AFP berasas angka-angka Israel.

Israel membalasnya dengan serangan militer nan telah menewaskan sedikitnya 38.345 orang di Gaza, sebagian besar juga penduduk sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

(AFP/chri)

Selengkapnya
Sumber Artikel Internasional
Author  Putra Joko
Artikel Internasional