Jakarta, CNBC Indonesia - Program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto, ialah makan bergizi cuma-cuma telah resmi masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Program ini menarik perhatian para investor, lantaran berpotensi membawa akibat positif terhadap beberapa sektor di dalam negeri.
Adapun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengalokasikan anggaran program makan bergizi cuma-cuma sebesar Rp71 triliun dalam RAPBN 2025. Namun, kementerian nan mendapatkan mandat untuk menyalurkan diserahkan kepada Prabowo Subianto.
Ia mengatakan anggaran nan ditetapkan di RAPBN 2025 hanya gambaran besar saja. Sementara, untuk detailnya bakal dirinci dalam rapat komisi DPR RI berbareng tim pemerintahan baru.
Program ini juga bakal berakibat pada beberapa industri di dalam negeri. Salah satunya adalah penggunaan peralatan dan jasa dari sektor pertanian dan perkebunan, consumer goods (untuk makanan olahan seperti ramuan dapur dan pendukungnya), sektor susu olahan, non-cyclical (beras), logistik (pengiriman bahan baku makanan).
Hal ini bakal menguntungkan sektor-sektor tersebut. Pada akhirnya mendongkrak keahlian masing-masing perusahaan dengan kenaikan sahamnya.
Lantas, saham-saham apa saja nan berpotensi tersengat oleh program unggulan president terpilih tersebut?
Meskipun belum ada info detil mengenai produk dalam program tersebut, Analis DCFX Lukman Leong penjualan perusahaan consumer goods bakal terdampak positif. Tetapi, menurutnya untung dari program ini bakal lebih kecil.
"Tentunya bakal meningkatkan penjualan perusahaan consumer goods. Namun mungkin margin untung untuk skala besar program pemerintah ini bakal lebih kecil," ujar Lukman saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (13/9/2024).
Senada, analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan semestinya sektor konsumer bakal tersengat akibat positif dari program makan bergizi gratis.
Ia menguraikan, saham-saham tersebut antara lain, emiten produsen susu PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY). Kemudian saham emiten ayam dan telor, ialah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), dan PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN).
"Tapi kan, seberapa besarnya belum bisa diperhitungkan, selain itu juga dibagi-bagi ke banyak supplier. Jadi kemungkinan dampaknya tidak signifikan," kata Pandhu saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (13/9/2024).
Senior Analyst Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta juga menyebut saham ULTJ dan CMRY menjadi prospektif atas program makanan bergizi gratis. Di samping itu, dia juga menyebut saham consumer goods lainnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR).
Adapun berdasarkan rangkuman CNBC Research, berikut daftar saham sektor konsumer nan tercatat di Bursa Efek Indonesia:
- PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU)
- PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)
- PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND)
- PT Indofood CBP Sukses Makmur bk (ICBP)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)
- PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF)
- PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD)
- PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
- PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
- PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
- PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
- PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA)
- PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP)
- PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prabowo Gantikan Jokowi, Kemana Arah Penyaluran Kredit Bank?
Next Article Prabowo-Gibran Jelang Ditetapkan KPU, Dolar Turun ke Rp16.155