Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah merampungkan pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek ini menelan biaya senilai Rp 2,7 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kesiapan air menjadi kunci pembangunan di NTT nan mempunyai curah hujan lebih rendah dibanding wilayah lain. Katanya, pembangunan waduk juga kudu diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya.
"Dengan demikian waduk nan dibangun dengan biaya besar dapat berfaedah lantaran air-nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Basuki, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (3/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendungan Temef mempunyai luas genangan 297,78 ha dengan volume tampung 45,79 juta m3. Kehadiran waduk ini bakal memberikan faedah untuk irigasi seluas 4.500 ha nan terdiri dari wilayah irigasi (DI.) Haekto dan DI. Malaka.
"Selain pemanfaatan jasa irigasi, waduk juga diharapkan melayani kebutuhan air domestik masyarakat melalui pembangunan jaringan air baku dan IPA," ujarnya.
Bendungan ini bisa menyediakan air baku dengan debit 131 liter/detik untuk masyarakat Kecamatan Polen, Kecamatan Noemuti Timur di Kabupaten TTS dan Kabupaten Malaka sebanyak 28.000 KK. Manfaat selanjutnya ialah pengendali banjir pada area hilir waduk dengan reduksi banjir di Kabupaten Malaka sebesar 15%.
Pembangunan Bendungan Temef terbagi menjadi 4 paket pekerjaan nan dilaksanakan mulai 2017-2024. Paket I dikerjakan oleh PT Waskita-Bangunnusa (KSO). Paket...