Jakarta -
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) melakukan efisiensi tenaga kerja terhadap 10 ribu karyawannya. Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan mengatakan, industri tekstil memang mengalami guncangan dalam beberapa waktu terakhir.
Iwan menyebut efisiensi dibutuhkan untuk keberlanjutan upaya Sritex. Namun, jelas Iwan, Efisiensi diambil berasas keputusan upaya dan bukan lantaran Sritex bakal bangkrut.
"Efisiensi-efisiensi kudu dilakukan untuk keberlanjutan perusahaan kami. Namun keputusan untuk efisiensi semuanya berasas keputusan komersial alias keputusan bisnis, jadi bukan landasannya bahwa kita perusahaan nan mau ambruk alias seperti apa," kata Wawan, sapaan karibnya, di PT Sritex, Kabupaten Sukoharjo, dikutip dari detikJateng, Jumat (8/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawan tak memerinci perincian jumlah tenaga kerja PT Sritex group nan terkena efisiensi. Namun, jumlahnya cukup banyak.
"Efisiensi sekitar mungkin 20 persen ya dari jumlah total tenaga kerja sekarang," ujarnya.
Terpisah, General Manager HRD Sritex Group, Haryo Ngadiyono menjelaskan nomor 20 persen itu berasal dari seluruh tenaga kerja PT Sritex Grup termasuk nan ada di Semarang. Menurutnya, total ada ribuan tenaga kerja nan terdampak.
"Saya belum cek, saya mobile ke sana ke sini. 20 persen itu keseluruhan grup, termasuk Semarang. Dari 50 ribu 20 persen ya sekitar 10 ribuan," kata Haryo.
Di sisi lain, status pailit nan disandang PT Sritex juga menjadi salah satu argumen efisiensi karyawan...