loading...
RS-26 Rubezh merupakan rudal balistik antar benua (ICBM) nan sedang dikembangkan lebih lanjut oleh Rusia untuk menjadi senjata penghancur dahsyat. Foto: ist
JAKARTA - Spesifikasi ICBM RS-26 Rubezh menjadi ulasan menarik untuk disimak. Baru-baru ini, Rusia dilaporkan memakai rudal balistik itu untuk menyerang kota Dnipro, Ukraina, Kamis (21/11/2024).
Serangan tersebut tidak dilakukan Rusia tanpa alasan. Moskow menyebut serangan ini sebagai tanggapan atas tindakan Amerika Serikat dan Inggris nan mengizinkan Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan senjata canggih buatannya.
Mengutip Reuters, Angkatan Udara Ukraina awalnya mengatakan rudal nan ditembakkan Rusia adalah ICBM, sehingga memicu kekhawatiran bakal eskalasi besar dalam perang nan telah berjalan 2,5 tahun itu. Sementara Pentagon menyebut rudal itu ditembakkan dengan hulu ledak konvensional.
Spesifikasi ICBM RS-26 Rubezh
RS-26 Rubezh merupakan rudal balistik antar benua (ICBM) nan sedang dikembangkan lebih lanjut oleh Rusia untuk menjadi senjata penghancur dahsyat.
Mengutip Missile Threat, rudal ini dirancang pada 2008 oleh Moscow Institute of Thermal Technology. Menurut media lokal, RS-26 Rubezh didasarkan pada ICBM RS-24 Yars.
Pada spesifikasinya, RS-26 Rubezh diklaim Rusia sebagai rudal balistik berjenis ICBM mobile dengan solid-propellant. Panjangnya sekitar 12 m dengan diameter 1,8 m.
Sementara itu, bobotnya mencapai 36.000 kg. Selain konvensional, rudal ini juga bisa membawa hulu ledak nuklir seberat 800 kg.
Terlepas dari klaim Rusia nan memasukkan RS-26 Rubezh ke dalam kategori ICBM, sejumlah negara Barat menolaknya. Lembaga ahli filsafat asal Amerika Serikat, Pusat Studi ...