Jakarta -
Kota lama bukan sekadar kumpulan gedung tua, melainkan warisan hidup nan mencerminkan sejarah dan identitas suatu komunitas. Di tengah arus modernisasi, Festival Kota Lama menjadi semakin krusial sebagai upaya memelihara, merayakan, dan memperkenalkan keberagaman budaya serta karakter arsitektur nan dimiliki suatu kota.
CEO Samsaka Group/Jiiscomm Febriyanto Rachmat mengatakan melalui Festival Kota Lama maka bisa merawat warisan budaya, menggugah nostalgia dan kebersamaan, meningkatkan pariwisata berkelanjutan, menghidupkan ekonomi lokal, mendorong pelestarian lingkungan, memupuk keelokan dan keunikan.
Menurutnya, merayakan Festival Kota Lama, tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga mengukuhkan komitmen untuk merawat dan meningkatkan nilai-nilai nan telah diwariskan. Festival Kota Lama adalah langkah progresif menuju pembangunan kota nan berkelanjutan, berakar pada identitas lokal dan memberikan kehidupan pada warisan budaya nan kaya. F
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Festival Kota Lama bermaksud melestarikan Kota Lama Semarang sebagai area cagar budaya; menjadi arena berkumpul dan berkreasinya orang-orang imajinatif dan penggiat sejarah seni budaya. Festival juga berkedudukan serta mengembangkan dan menggiatkan pariwisata dalam skala nasional hingga internasional, interkoneksi dalam investasi upaya dengan beragam pihak; mengangkat budaya dan kearifan lokal nan selama ini turut menjadi bagian dan menghidupkan Kota Lama Semarang," kata Febrianyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (6/9/2024).
Festival Kota Lama (FKL) 2024 adalah FKL nan ke-13. Tema kali ini adalah Heritage In Diversity....