CNN Indonesia
Selasa, 16 Jul 2024 11:36 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Rusia menegaskan sikap Presiden Vladimir Putin terkait kasus penembakan terhadap calon presiden Amerika Serikat Donald Trump di Pennsylvania, AS, Sabtu (13/7) waktu setempat.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Putin tidak pernah menghubungi dan tidak ada rencana melakukan pembicaraan dengan Trump mengenai kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu disampaikan agar tak ada pihak nan mencoba mengaitkan Moskow dengan kejadian penembakan Trump.
Ia juga menyampaikan kecaman atas tindakan percobaan pembunuhan terhadap Trump nan juga menewaskan pelaku, Thomas Matthew Crooks.
"Rusia selalu mengutuk dan sangat mengecam segala corak ekspresi kekerasan selama kontestasi politik," ujar Peskov seperti dikutip dari Politico.
Peskov juga mengungkapkan bahwa kejadian penembakan terhadap Trump merupakan penyebab dari tensi politik nan banget tinggi di Amerika Serikat belakangan ini selama kampanye pemilihan presiden AS.
Ketegangan itu menurut Peskov berjalan sejak ada upaya untuk menjegal Trump untuk dengan cara-cara kriminalisasi mantan Presiden AS tersebut.
"Setelah sejumlah upaya untuk menyingkirkan Trump dari arena politik menggunakan instrumen legal pada awalnya, pengadilan, instansi jaksa, upaya mendiskreditkan (Trump) secara politik dan mengkompromikan kandidat tersebut secara politik, jelas bagi pengamat luar bahwa hidupnya dalam bahaya," tutur Peskov seperti dilansir dari Politico.
Peskov kemudian melanjutkan bahwa dia tidak percaya upaya pembunuhan dan penyingkiran Trump direncanakan oleh otoritas AS saat ini.
Namun dia percaya bahwa "situasi mengenai Trump memicu apa nan Amerika hadapi saat ini."
Sebelum tewas diterjang timah panas dari sniper, pelaku penembakan Trump Thomas Matthew Crooks sempat memuntahkan sejumlah tembakan dari senapan AR-556 di genting sebuah gedung ke arah kerumunan kampanye Trump di Pennsylvania pada Sabtu.
Amat sedikit nan diketahui tentang sosok pelaku nan tetap 20 tahun tersebut dan motif penembakannya itu tetap diselidiki Biro Investigasi Federal (FBI).
(bac)
[Gambas:Video CNN]