Rupiah-IHSG Kompak Loyo, Ini Ternyata Penyebabnya!

Sedang Trending   by: Kelvin 3 minggu yang lalu

Jakarta, CNBC Indonesia-Nilai tukar Rupiah mengalami tren pelemahan dalam beberapa waktu ini. Dilansir dari Refinitiv, Rupiah dibuka melemah 0,28% di nomor Rp15.720/US$ pada Selasa (12/11/2024). Berselang beberapa menit sejak perdagangan dibuka, Rupiah semakin terpuruk 0,64% ke level Rp 15.775/US$.

Setali tiga uang, kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga sama galaunya. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan sepanjang hari kemarin, penanammodal asing melakukan penjualan sebesar Rp 1,53 triliun di seluruh pasar dan sebesar Rp1,55 triliun di pasar reguler. Hal ini membikin IHSG ditutup melemah di awal pekan ini.

Sejumlah ahli ekonomi beranggapan tren pelemahan Rupiah dan IHSG ini terjadi seiring dengan meningkatnya optimisme pasar terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat setelah kemenangan Donald Trump di Pilpres AS. Ada pula aspek dalam negeri nan mempengaruhi pergerakan Rupiah.

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan pelemahan Rupiah dan IHSG disebabkan kondisi global, ialah pengaruh lanjutan kemenangan Trump. David menilai Rupiah berada pada kondisi dengan volatilitas cukup tinggi, namun condong stabil.

"Lanjutan Trump trade saja. Volatilitasnya memang relatif tinggi tapi Rupiah saya perhatikan tetap cukup stabil," kata David lewat pesan teks, Selasa, (12/11/2024).

Dia menilai belum ada aspek dari dalam negeri nan mempengaruhi pergerakan Rupiah dan IHSG. "Sejauh ini belum ada katalis dari internal," kata dia.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan pelemahan Rupiah dan IHSG disebabkan ekspektasi pasar terhadap info inflasi AS nan bakal keluar pekan ini. Dia mengatakan pasar cemas inflasi AS bakal kembali naik nan bakal mempengaruhi kemungkinan pemangkasan lanjutan Fed Fund Rate.

"Minggu ini bakal keluar info inflasi AS nan ekspektasinya lebih tinggi dari sebelumnya. Menurut saya jika sentimen akhir-akhir ini lebih banyak sentimen dari dunia ekonominya," kata dia.

Ekonom Indo Premier Sekuritas Luthfi Ridho menilai pelemahan Rupiah dan IHSG ini adalah pola musiman. Saat ini, kata dia, Indonesia memasuki periode impor BBM, liburan Natal-Tahun Baru, serta pembayaran utang dan dividen nan menyebabkan permintaan terhadap Dolar AS tinggi.

"Musim Haji juga mempengaruhi permintaan USD di domestik," kata dia.


(rsa/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG & Rupiah Kompak Tertekan Jelang Akhir Pekan

Next Article Dolar Tembus Rp16.300, Bos BI: Rupiah Terbaik di Dunia!

Selengkapnya
Sumber Konten Market
Author  Kelvin
Konten Market