Putin Tawarkan Dukungan Kemanusiaan ke Korut usai Dilanda Banjir

Sedang Trending   by: Kelvin 1 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Minggu, 04 Agu 2024 11:20 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada pemimpin Korut Kim Jong Un atas banjir nan menelan banyak korban jiwa dan merusak ribuan rumah. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada pemimpin Korut Kim Jong Un atas banjir nan menelan banyak korban jiwa dan merusak ribuan rumah. (Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS).

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un atas musibah banjir nan menelan banyak korban jiwa dan merusak ribuan rumah.

Korea Utara pun mengatakan Putih telah menawarkan support kemanusiaan untuk membantu upaya pemulihan atas musibah tersebut.

Setelah penawaran itu, Kim menyebut bahwa dia "dapat merasakan emosi unik terhadap seorang kawan sejati".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Pyongyang, Korea Utara mengatakan pekan ini terjadi hujan lebat pada 27 Juli silam nan menewaskan sejumlah orang, membanjiri pemukiman dan merendam petak-petak lahan pertanian di bagian utara dekat China.

"Saya meminta Anda untuk menyampaikan kata-kata simpati dan support kepada semua orang nan kehilangan orang nan mereka cintai akibat badai. Anda selalu dapat mengandalkan support dan support kami," kata Putin dalam sebuah telegram kepada Kim, melansir AFP.

Kantor buletin resmi KCNA pada Sabtu (3/8) melaporkan pesan simpati dari Moskow telah disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri RRDK (Republik Rakyat Demokratik Korea), dan segera dilaporkan kepada Kim.

Kim berterima kasih kepada Putin atas perhatian nan diberikan. Namun dia mengatakan "rencana nan sudah ditetapkan sebagai tindakan negara diambil pada tahap sekarang".

Mengenai tawaran tersebut, Kim menjawab "jika support diperlukan dalam prosesnya, dia bakal memintanya dari kawan nan paling betul di Moskow".

Pyongyang mengatakan bahwa para pejabat nan melalaikan tugas pencegahan musibah telah menyebabkan korban jiwa nan tidak disebutkan, tanpa memberikan rincian tentang lokasinya.

Korut pun mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa sama sekali di wilayah Sinuiju, wilayah nan diklaim Pyongyang mengalami "kerusakan banjir terbesar".

Sebagai informasi, Korea Utara dan Rusia telah menjadi sekutu sejak Korea Utara berdiri setelah Perang Dunia ke-II dan semakin dekat sejak invasi Moskow ke Ukraina pada 2022.

Media di Korea Selatan mengatakan bahwa pekan ini jumlah korban tewas dan lenyap bisa mencapai 1.500 orang.

Kim mengecam laporan-laporan tersebut, dan menganggapnya sebagai "kampanye kotor untuk membikin kami malu dan menodai gambaran Korea Utara".

Korea Utara pun sebelumnya dituding melanggar langkah-langkah pengendalian senjata dengan memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya di Ukraina.

Bencana alam condong mempunyai akibat nan lebih besar pada negara nan terisolasi dan miskin ini lantaran infrastrukturnya nan lemah, sementara penggundulan rimba membuatnya rentan terhadap banjir.

(del/sfr)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber Artikel Internasional
Author  Kelvin
Artikel Internasional