Jakarta -
Program makan bergizi pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dikabarkan tidak hanya diberikan untuk makan siang saja, namun juga mencakup sarapan. Kabar ini datang langsung dari adik Prabowo sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. Apakah pemerintah siap jika program ini betul dijalankan?
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai secara keseluruhan pemerintah tetap belum siap untuk menjalankan program makan bergizi cuma-cuma untuk makan siang dan sarapan. Terlebih mengingat APBN saat ini tetap sangat terbatas.
Sebab dengan adanya penambahan jumlah periode makan bergizi cuma-cuma secara otomatis menambah jumlah anggaran nan perlu dikeluarkan pemerintah. Karena itu menurutnya pemerintahan Prabowo ke depan perlu menyiapkan sumber anggarannya terlebih dulu sebelum memperluas program ini ke sarapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau secara keseluruhan belum siap (program makan bergizi cuma-cuma untuk sarapan dan makan siang), jika keseluruhan belum siap," kata Trubus kepada detikcom, Rabu (7/8/2024).
"Pertama tentu untuk pak Prabowo ini dan tim finance-nya lah, itu kudu mencari sumber-sumber financial alternatif, tidak hanya APBN, kudu cari sumber nan lain," ucapnya lagi.
Tidak hanya dari segi anggaran nan terbatas, menurutnya kesiapan pangan juga belum siap sepenuhnya. Karena itu dia pribadi merasa kurang senang dengan hasil uji coba makan siang cuma-cuma nan sudah dilakukan beberapa kali ini, di mana ada kemungkinan di beberapa wilayah nasi kudu dig...