Jakarta, CNN Indonesia --
Pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, memberikan pesan-pesan untuk Indonesia selama berjamu pada 3-6 September.
Saat di Indonesia, Paus berjumpa Presiden Joko Widodo (Jokowi), pejabat pemerintah, tokoh masyarakat dan lintas agama, pelajar hingga menghadiri misa agung di Gelora Bung Karno (GBK).
Selama di negara ini, Paus menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan menunjukkan keramahan serta kesederhanaan dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut pesan-pesan dari Paus untuk Indonesia.
Kerukunan
Paus menyinggung soal kerukunan saat berjumpa dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu.
"Kerukunan di dalam perbedaan dicapai ketika perspektif-perspektif tertentu mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan berbareng dari semua orang dan ketika setiap golongan suku dan denominasi keagamaan bertindak dalam semangat persaudaraan, seraya mengejar tujuan luhur dengan melayani kebaikan bersama," kata Paus.
Paus juga mengatakan Gereja Katolik mau meningkatkan perbincangan antaragama untuk memperkuat kerukunan, nan bisa menjamin perdamaian dan menyatukan upaya demi menghapus ketimpangan di beberapa wilayah negara.
"Dengan langkah ini, prasangka dapat dihapus dan suasana saling menghargai dan saling percaya dapat bertumbuh," imbuh dia.
Ingatkan penguasa
Paus juga menyinggung soal bentrok kekerasan nan terjadi di sejumlah negara lantaran sikap kurang saling menghargai, intoleransi meningkat lantaran memaksakan kepentingan sendiri.
Kondisi semacam itu, lanjut dia, apalagi ada nan berujung peperangan alias pertumpahan darah.
"Kadang-kadang, ketegangan-ketegangan dengan unsur kekerasan timbul di dalam negara-negara lantaran mereka nan berkuasa mau menyeragamkan segala sesuatu dengan memaksakan visi mereka apalagi dalam hal-hal nan semestinya diserahkan kepada otonomi individu-individu alias kelompok-kelompok nan berkaitan," ujar Paus saat berjumpa Jokowi.
Dia lampau berkata, terlepas dari kebijakan-kebijakan nan mengesankan, terdapat juga komitmen nan berorientasi ke depan untuk menerapkan prinsip-prinsip keadilan sosial.
Sebut perang adalah kekalahan
Paus mengatakan bahwa perang merupakan tindakan jelek dan merupakan kekalahan.
"Berperang alias berselisih, saling bentrok itu sesuatu nan sangat buruk," kata Paus berjumpa dengan ratusan pelajar Indonesia di Ghra Pemuda, Jakarta, Rabu (4/9).
Menurut dia tindakan nan baik adalah saling berganti pikiran dan berbagi untuk memecahkan suatu masalah.
"Dan jangan lupa satu perihal ini: peperangan adalah sebuah kekalahan. Permusuhan adalah kekalahan," imbuh Paus.
Kekayaan Indonesia kudu dijaga
Paus juga mengatakan Indonesia kudu menjaga kekayaan nan dimiliki. Dia menyebut kekayaan terbesar RI bukan tambang.
"Indonesia adalah negara besar, mozaik budaya, suku bangsa, budaya istiadat, keberagaman nan sangat kaya, nan tercermin pula dalam keanekaragaman ekosistem dan lingkungan sekitarnya," kata Paus saat berjumpa tokoh lintas kepercayaan di Masjid Istiqlal, Kamis (5/9).
"Dan jika betul kalian adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa kekayaan nan paling berbobot adalah kemauan agar perbedaan tak menjadi argumen untuk bertikai," imbuh Paus.
Dia juga meminta agar Indonesia tak menyia-nyiakan anugrah tersebut dan jangan memiskinkan diri dari kekayaan sebesar itu.
Saling berbagi
Saat menghadiri misa di GBK, Paus juga mengingatkan umat Katolik di Indonesia untuk saling berbagi.
Dia mengutip pernyataan Bunda Teresa, sosok nan terkenal melayani dan mengadvokasi orang-orang miskin, sakit, serta kaum papa.
"Santa Teresa dari Kalkuta, nan peringatannya kita rayakan hari ini, nan tanpa capek peduli pada orang-orang termiskin dan memajukan perdamaian dan dialog, pernah berkata: 'Ketika kita tidak mempunyai apa pun untuk diberikan, hendaklah kita memberikan ketiadaan itu. Dan ingatlah, apalagi ketika Anda tidak menuai apa-apa, jangan pernah capek menabur'," ujar Paus.
Ingatkan untuk tak menyerah
Selain itu, Paus juga mengingatkan agar penduduk di Indonesia untuk tetap semangat dan menjaga mimpi-mimpinya.
"Saudara dan saudari, saya juga hendak berbicara kepada Anda, kepada bangsa ini, kepada nusantara nan mengagumkan dan beranekaragam ini: janganlah capek berlayar dan menebarkan jalamu, janganlah capek bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian! Beranilah selalu untuk memimpikan persaudaraan!," kata Paus.
Dia juga mendorong penduduk untuk menaburkan kasih, dengan penuh kepercayaan menempuh jalan dialog, dan memperlihatkan kebaikan hati untuk menjadi pembangun persatuan dan perdamaian.
"Dengan demikian, Anda bakal menyebarkan aroma angan di sekeliling Anda," imbuh dia.
[Gambas:Video CNN]
(isa/dna)