Jakarta, CNN Indonesia --
Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membeberkan kemungkinan kesempatan Indonesia jika ingin mengirim pasukan perdamaian ke Jalur Gaza Palestina menyusul agresi sadis Israel nan menginjak bulan ke-10.
Wakil sekretaris jenderal untuk urusan operasi perdamaian PBB (Under-Secretary-General for Peace Operations) Jean Pierre Francois Renaud Lacroix mengatakan pengiriman pasukan perdamaian tak bisa sembarangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berjamu ke CNN Indonesia, Lacroix mengungkapkan ada setidaknya tiga syarat nan kudu dilewati sebelum PBB dan negara mitra mengirimkan pasukan perdamaian ke suatu negara.
"Syarat pertama kudu ada kesepakatan dengan semua pihak (berkonflik). Dan menurut saya perjanjian itu setidaknya bakal mencakup alias melibatkan gencatan senjata," kata Lacroix kepada CNN Indonesia, Rabu (10/7).
Dia lampau berujar, "Dan prioritas sekarang adalah gencatan senjata."
Komentar Lacroix menjawab pertanyaan CNN Indonesia soal apakah ada dorongan dari PBB mengenai kesediaan Indonesia mengirim pasukan perdamaian ke Gaza.
Selain persetujuan dan gencatan senjata, Lacroix menuturkan pengerahan pasukan perdamaian PBB juga kudu melalui lampu hijau Dewan Keamanan PBB.
"Kedua kudu diputuskan Dewan Keamanan PBB. Saya bukan orang nan memutuskan pengiriman pasukan perdamaian, sekretaris jenderal juga bukan nan memutuskan mengirimkan pasukan," imbuh dia.
Lebih lanjut, Lacroix menerangkan bahwa pasukan perdamaian juga kudu diterima oleh masyarakat negara mengenai dan dipandang sebagai pemasok perdamaian.
Label pemasok perdamaian itu lah, kata dia, nan membikin pasukan perdamaian berupaya keras membangun kepercayaan masyarakat.
"Sehingga mereka bisa memahami bahwa operasi pemeliharaan perdamaian adalah untuk memajukan perdamaian dan stabilitas," ujar Lacroix.
Pada Juni lalu, Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto sempat mengatakan siap mengirim pasukan untuk menjaga dan memantau prospek gencatan senjata, jika diminta PBB.
Indonesia masuk enam negara terbesar nan mengerahkan pasukan perdamaian ke PBB. Sebanyak lebih dari 20 ribu pasukan penjaga perdamaian Indonesia berkontribusi pada 13 misi perdamaian PBB di beragam bagian bumi sejak 2014 lalu.
Beberapa pekan setelahnya, Perdana Menteri Anwar Ibrahim juga menyatakan perihal serupa saat berbincang via telepon dengan Prabowo.
"Menyinggung situasi kemanusiaan di Palestina, saya mau menginformasikan kesediaan Malaysia untuk bekerja sama, termasuk dalam aspek penempatan pasukan penjaga perdamaian berbareng Indonesia jika diamanatkan oleh PBB," ujar Anwar di Instagram.
Kesediaan Indonesia dan Malaysia mengirim pasukan perdamaian ke Gaza muncul saat agresi Israel kian sadis di Palestina.
Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Imbas agresi mereka, lebih dari 38.000 orang di Palestina meninggal dan ratusan akomodasi sipil termasuk rumah sakit hancur.
(isa/rds)
[Gambas:Video CNN]