Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar mata uang digital condong melemah di pagi hari ini, Minggu (15/9/2024) berbarengan dengan derasnya outflow dari biaya nan diperdagangkan di bursa Amerika Serikat (ETF Bitcoin Spot) belakangan ini).
Merujuk dari CoinMarketCap pada Minggu (15/9/2024) pukul 06:21 WIB, pasar mata uang digital mengalami pelemahan. Bitcoin turun 0,68% ke US$60.013,77 sementara secara mingguan berada di area positif 11,14%.
Ethereum terdepresiasi 1,08% dalam 24 jam terakhir sedangkan dalam sepekan terapresiasi 6,62%.
Solana tergelincir 1,14% secara harian sedangkan dalam sepekan menguat 8,07%.
Begitu pula dengan Toncoin nan turun 1,99% dalam 24 jam terakhir sementara dalam tujuh hari terakhir melesat 22,48%.
CoinDesk Market Index (CMI) nan merupakan indeks untuk mengukur keahlian tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 0,89% ke nomor 2.210,5 Open interest terdepresiasi 0,06% di nomor US$56,3 miliar.
Sedangkan fear & greed index nan dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan nomor 38 nan menunjukkan bahwa pasar berada di fase fear/ketakutan dengan kondisi ekonomi dan industri mata uang digital saat ini.
Dikuti dari The Bit Journal, penanammodal ETF Bitcoin Spot mengalami kerugian berasas penilaian Ark Invest.
Ark Invest menggunakan metode nilai rata-rata berbobot aliran untuk menghitung dasar biaya, dengan mempertimbangkan volume dan waktu investasi dalam ETF ini. Pendekatan ini memberikan representasi nan lebih jeli tentang biaya investasi rata-rata bagi peserta ETF seiring waktu.
Laporan tersebut mencatat, "Dasar biaya nan diperkirakan untuk peserta ETF Bitcoin spot AS lebih tinggi daripada nilai Bitcoin pada akhir Agustus" dan menambahkan, "Perbedaan ini menunjukkan bahwa penanammodal rata-rata nan memegang ETF ini mungkin menghadapi kerugian dalam kondisi pasar saat ini."
Temuan Ark Invest menyoroti pandangan bearish terhadap keahlian jangka pendek ETF Bitcoin spot AS. Jika nilai Bitcoin tetap stagnan alias terus menurun, selisih antara dasar biaya dan nilai pasar mungkin bakal melebar, nan dapat mengarah pada potensi kerugian lebih lanjut bagi para investor. Skenario ini menegaskan akibat nan melekat pada investasi dalam produk finansial berbasis kripto, terutama di lingkungan pasar nan volatil.
Para analis industri menekankan bahwa keahlian ETF Bitcoin spot sangat mengenai dengan pergerakan nilai aset nan mendasarinya. Akibatnya, perubahan nilai Bitcoin berakibat signifikan pada hasil investasi ETF. Sikap bearish Ark Invest dapat mempengaruhi sentimen investor, nan mungkin berakibat pada aliran masuk dan keluar modal dari ETF ini.
Analisis Ark Invest menawarkan perspektif hati-hati tentang masa depan ETF Bitcoin spot di AS. Investor disarankan untuk memantau dengan jeli pasar dan tren nilai Bitcoin saat mereka menavigasi akibat nan mengenai dengan biaya ini. Dengan dinamika pasar saat ini, tetap perlu dilihat gimana pergerakan nilai Bitcoin bakal membentuk keahlian masa depan ETF ini.
Untuk diketahui, info dari Farside Investors menunjukkan terjadi outflow pada 27 Agustus hingga 6 September 2024 sebesar US$1,18 miliar, meskipun dalam dua hari terakhir (12 dan 13 September 2024) terjadi inflow dengan total US$302 juta.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Buka-bukaan Mirza Soal Kondisi Asuransi & Kesiapan OJK Awasi Kripto Cs
Next Article Euforia Mulai Berkurang, Kripto Lanjut Turun