Jakarta -
Era pemerintahan Presiden BJ Habibie yang berlangsung dari 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999 menandai sebuah periode transisi penting dalam sejarah Indonesia.
Sebagai penerus Presiden Soeharto, BJ Habibie memikul tanggung jawab besar untuk membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi yang melanda negara.
Dalam waktu singkat kepemimpinannya, BJ Habibie memberikan perhatian khusus pada berbagai sektor, termasuk pariwisata, sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konteks Sejarah dan Ekonomi
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang serius, yang dikenal sebagai krisis moneter Asia. Krisis ini menyebabkan devaluasi rupiah yang drastis, inflasi tinggi, dan penurunan tajam dalam tingkat investasi.
Dalam konteks ini, Presiden BJ Habibie harus mengambil langkah-langkah cepat dan efektif untuk mengembalikan stabilitas ekonomi dan sosial.
Sektor pariwisata, dengan potensinya untuk menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja, menjadi salah satu fokus utama pemerintah.
Kebijakan dan Strategi Pariwisata
Pada masa pemerintahan BJ Habibie, kebijakan pariwisata diarahkan untuk meningkatkan citra Indonesia di mata internasional, mempromosikan destinasi wisata, dan menarik wisatawan asing.
Berikut beberapa kebijakan dan strategi utama yang diimplementasikan:
1. Promosi Internasional
Pemerintah meningkatkan upaya promosi internasional melalui kampanye iklan dan partisipasi dalam pameran pariwisata internasional.
Hal ini bertujuan untuk menarik wisatawan asing dan memperbaiki citra Indonesia yang sempat terga...