loading...
Bentuk alam semesta tetap menjadi misteri di tengah banyaknya beragam teori. Foto: NASA
JAKARTA - Alam semesta, dengan segala misteri dan keindahannya, telah menjadi subjek penelitian dan perdebatan selama berabad-abad. Salah satu pertanyaan paling mendasar nan diajukan oleh para intelektual dan filsuf adalah tentang corak alam semesta itu sendiri.
Beberapa teori telah diajukan, dan salah satu nan paling menarik adalah teori nan menyatakan bahwa alam semesta berbentuk seperti terompet.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian nan dilakukan oleh lembaga-lembaga seperti NASA, pemahaman kita tentang corak alam semesta terus berkembang.
Teori Terompet: Sebuah Gagasan Awal
Teori terompet tentang corak alam semesta muncul dari interpretasi beberapa ayat dalam kitab suci kepercayaan Islam. Ayat-ayat tersebut menggambarkan bunyi terompet nan menandai akhir era alias kiamat. Beberapa orang menafsirkan bunyi terompet ini sebagai representasi dari corak alam semesta nan melebar dari titik awal nan sempit (mulut terompet) dan terus meluas (bagian lebar terompet).
Namun, krusial untuk diingat bahwa teori ini lebih berkarakter metaforis dan religius daripada ilmiah. Tidak ada bukti empiris nan mendukung pendapat bahwa alam semesta betul-betul berbentuk seperti terompet.
Model-Model Kosmologi Modern
Ilmuwan modern menggunakan model-model kosmologi untuk m...