Mengenal Makna Kebo Bule yang Jadi Ikon Keraton Solo Setiap Malam 1 Suro

Sedang Trending   by: Taufik 4 bulan yang lalu

Solo -

Kebo bule atau Kerbau Kyai Slamet nyaris tak pernah terlewat dalam setiap kirab malam 1 suro oleh Keraton Kasunanan Surakarta. Apa makna dari kebo bule?

Terhitung kawanan kebo bule hanya pernah sekali absen saat kirab malam 1 suronan pada tahun 2022. Saat itu, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah tengah mengganas. Ikon tersebut berada di barisan paling depan atau menjadi cucuk lampah (mengawal) pusaka.

Pada peringatan malam 1 suro 2024 ini, Keraton Kasunanan Surakarta mengeluarkan 7 ekor kebo bule. Mereka mengiringi pusaka yang dikirab dari Kamandungan menuju Alun-alun Utara, Benteng Vastenburg, Lojiwetan, Pasar Kliwon, Baturono, Gemblegan, Nonongan, Gladag, dan kembali lagi ke Keraton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebo bule sendiri sangat dikeramatkan di Keraton Kasunanan Surakarta. Sebab, hewan berkulit putih agak kemerah-merahan itu merupakan kesayangan Paku Buwana (PB) II sejak istananya masih berada di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Ketua Lembaga Dewam Adat Keraton Kasunanan Solo, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, mengatakan kerbau itu pemberian tokoh dari Ponorogo, yang bernama Kyai Hasan Beshari Tegalsari.


"Waktu itu nitik (mencari) tanah untuk pindah kerajaan dari Kartasura ke Surakarta, kebo itu yang dilepas. Di sini dulu adalah rawa," kata Gusti Moeng, kepada awak media, Senin (8/7/2024).

Konon, saat PB II sedang mencari lokasi untuk keraton baru pengganti Istana Kartasura pada 1725, leluhur kebo-kebo bule itu dilepas. Kemudian, kebo-kebo bule itu diikuti para abdi dalem keraton. Akhirnya, kebo-kebo bule itu berhenti di lokasi yang kini menjadi Keraton Kasunanan Suraka...

Selengkapnya
Sumber Artikel Travel
Author  Taufik
Artikel Travel