Jakarta, CNN Indonesia --
Iran akhirnya memenuhi sumpahnya membalas serangan Israel dengan meluncurkan ratusan rudal balistik hingga rudal hipersonik pada Rabu (2/10) awal hari.
Berikut kronologi Iran hujani Israel menggunakan lebih dari 180 rudal balistik hingga hipersonik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum rudal-rudal itu meluncur terdapat sederet peristiwa nan membikin Iran murka.
Pada Selasa, Israel menginvasi Lebanon dan menyatakan hanya menargetkan prasarana Hizbullah. Namun, pasukan Zionis justru membombardir akomodasi sipil seperti kamp pengungsi.
Serangan Israel menyebabkan 10 orang meninggal.
Pekan lalu, Israel juga menggempur markas besar Hizbullah di Beirut dan menyebabkan pemimpin milisi ini, Hassan Nasrallah, tewas.
Tak hanya Nasrallah, komandan di Angkatan Bersenjata Iran Abbas Nilforoshan juga ikut tewas. Hizbullah merupakan milisi nan didukung Iran.
Usai kematian Nasrallah dan Nilforoshan, pejabat Iran hingga pemimpin tertinggi Ayatollah Khamenei berjanji bakal menghukum Israel.
"[Nasrallah] bukanlah seorang individu. Ia adalah jalan dan ajaran pemikiran, dan jalan ini bakal terus berlanjut," kata Khamenei dalam pernyataan nan dibacakan pemerintah Iran, dikutip Reuters, Minggu (29/9).
Dia lampau berujar, "Darah para syuhada tak bakal terbalaskan."
Namun, mereka tak memberi rincian waktu pasti menyerang Israel.
Beberapa hari sebelum Nasrallah tewas, rentetan ledakan pager juga mengguncang Lebanon.
Duta Besar Iran untuk Lebanon turut menjadi korban. Dia mengalami luka di bagian mata.
Selain itu, rentetan pager nan meledak menyebabkan belasan orang meninggal dan ribuan orang mengalami luka-luka.
Sejumlah laporan menyebut Israel dalang dibalik ledakan pager. Mereka diduga memasang perangkat peledak di pager nan diimpor ke Lebanon untuk Hizbullah.
Dua pekan terakhir, Israel memang gencar menyerang Lebanon. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu apalagi mengatakan mau memperluas perang di perbatasan.
Dia menyatakan penduduk di Israel utara nan berbatasan dengan Lebanon selatan kudu kembali ke rumah masing-masing dan merasa aman.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menggemakan ambisi Netanyahu. Dia menyampaikan deklarasi perang fase baru usai rentetan pager meledak.
"Kita mulai fase baru dalam perang. Ini memerlukan keberanian, tekad, dan ketekunan," kata Gallant di hadapan tentara Israel pada 18 September, dikutip Al Jazeera.
Bersambung ke laman berikutnya...