Kisah Makam Tumenggung Endranata di Imogiri yang Bisa Diinjak-injak Pengunjung karena Pengkhianatan

Sedang Trending   by: Dewi Lestari 5 bulan yang lalu

loading...

Anak tangga kompleks pemakaman Raja Pajimatan Imogiri terletak di Dusun Pajimatan, Girirejo, Imogiri, Bantul. Foto/Dinas Kebudayaan DIY

Kompleks Pemakaman Raja Imogiri, tempat peristirahatan terakhir raja-raja Mataram Islam, menyimpan banyak kisah sejarah. Salah satu kisah yang paling menarik dan mengerikan adalah tentang Tumenggung Endranata. Hukuman yang dijatuhkan padanya karena dianggap sebagai pengkhianat Kesultanan Mataram Islam masih menjadi perbincangan hingga hari ini.

Tumenggung Endranata, yang nama aslinya adalah Ngabehi Mertajaya, merupakan putra dari Tumenggung Wiraguna. Sebelum pengkhianatannya, ia adalah seorang punggawa yang setia dan pernah membantu Sultan Agung dalam berbagai penaklukan, termasuk penaklukan Demak dan sekitarnya.

Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja terbesar Mataram Islam yang memerintah dari tahun 1613 hingga 1645, membangun Pajimatan Imogiri pada tahun 1632 sebagai tempat pemakaman para raja dan keluarganya.

Namun, kesetiaan Tumenggung Endranata berubah menjadi pengkhianatan yang mengakibatkan hukuman memalukan. Dalam buku "The Concept of Power successful Javanese Culture" karya G. Moedjanto, disebutkan bahwa pengkhianatan Tumenggung Endranata berawal dari rencana besar Sultan Agung untuk mengalahkan VOC di Batavia.

Baca Juga

Selengkapnya
Sumber Artikel Lokal
Author  Dewi Lestari
Artikel Lokal