Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Saudi, Fahd bin Abdurrahman Al-Jalajel melaporkan pada Minggu (23/6/2024), bahwa jemaah haji nan meninggal dunia tahun 2024 mencapai 1.301 jemaah.
Dilansir dari AP News, jemaah haji nan menjadi korban meninggal bumi tersebut 83 persen diantaranya merupakan jemaah terlarangan alias tanpa izin.
Angka kematian nan sangat tinggi tersebut disebabkan oleh cuaca panas ekstrem yang berkisar antara 46 sampai 49 derajat celcius sehingga membikin banyak jemaah haji muntah alias apalagi pingsan. Terutama pada hari kedua dan ketiga haji.
Dari 1.301 korban meninggal, 660 merupakan jemaah asal Mesir, 165 dari Indonesia, 98 dari India, dan puluhan lagi dari Yordania, Tunisia, Maroko, Aljazair, dan Malaysia.
Jemaah asal Mesir dikabarkan didominasi oleh jemaah ilegal, ialah sebanyak 629 orang. Menteri mengatakan proses identifikasi tertunda lantaran banyak dari jemaah nan meninggal tersebut tidak mempunyai arsip identitas dan bakal dimakamkan di Mekah tanpa ada rincian lebih lanjutnya.
Tahun 2024 ini digadang-gadang menjadi nomor kematian jemaah haji tertinggi ketiga sepanjang sejarah haji.
Padahal Pemerintah Arab Saudi telah menggelontorkan miliaran dolar untuk meningkatkan prasarana pengendalian massa dan langkah-langkah keamanan bagi para jamaah.
Namun, besarnya jumlah peserta haji membikin agunan keselamatan m...