Investor Was-was APBN Jebol, Kubu Prabowo: Tenang Belanda Masih Jauh!

Sedang Trending   by: Intan Putri 4 bulan yang lalu

Calon Presiden Prabowo Subianto saat pidato di Istora Senayan. (Tangkapan Layar Youtube Gibran Rakabuming Raka) Foto: Calon Presiden Prabowo Subianto saat pidato di Istora Senayan. (Tangkapan Layar Youtube Gibran Rakabuming Raka)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kubu Presiden Terpilih Prabowo Subianto memastikan program-program nan bakal dijalankan pada 2025 tidak bakal membebani defisit anggaran pendapatan dan shopping negara (APBN) pada 2025. Defisit APBN tahun depan mereka pastikan bakal tetap terjaga di bawah pemisah kondusif Undang-Undang Keuangan Negara.

"Tetap di bawah 3%," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto nan juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di kantornya, Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Airlangga mengatakan meski program-program nan dikampanyekan Prabowo selama Pilpres 2024 tak bakal membikin APBN mendatang bengkak, dia belum bisa memastikan rincian dari jenis program nan pasti masuk dalam penganggaran tahun depan. Program nan terkenal salah satunya makan siang cuma-cuma bagi anak sekolah, nan sekarang disebut sebagai program makan bergizi gratis.

Ketua Umum Partai Golkar itu hanya menekankan, tahapan-tahapan penganggaran untuk program-program tahun depan saat ini tetap terus dalam pembahasan dengan DPR sesuai sistem penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2025 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Penetapannya pun dia tegaskan tetap jauh.

"Semua ada tahapannya, tenang-tenang saja. Belanda tetap jauh," tegas Airlangga.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya telah menyatakan bahwa pembahasan kebijakan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) sebagai referensi untuk pembahasan RAPBN 2025 belum memasukkan program seperti makan siang gratis.

"Kalau ada nan menyampaikan kita telaah makan siang gratis, setahu saya sih tidak, lantaran KEMPPKF belum membahas," kata Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR,

Sebagaimana diketahui, lembaga pemeringkat dan penanammodal sangat memperhatikan kebijakan fiskal Prabowo, lantaran ada kekhawatiran bahwa program-program mahal nan dijanjikan sebelum kemenangan telak dalam pemilihan umum Februari lampau bisa merusak reputasi kehati-hatian fiskal Indonesia.

Salah satunya Morgan Stanley nan menyebut bahwa janji kampanye Prabowo Subianto, seperti program makan siang dan susu cuma-cuma untuk pelajar, dapat menimbulkan "beban fiskal nan besar." Hal tersebut semakin diperparah oleh prospek pendapatan Indonesia nan juga bakal memburuk. Selain itu, mereka juga menyoroti persoalan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS nan terus melemah.

Dengan argumen itu, Morgan Stanley menurunkan ranking investasi di pasar modal Indonesia menjadi underweight. Penurunan itu mempunyai makna alokasi perusahaan Indonesia dalam portofolio pasar Asia dan negara berkembang milik mereka bakal dikurangi.

Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono pun sudah menegaskan bahwa Prabowo sebagai Presiden terpilih RI 2024-2029 tidak bakal menambah utang negara hingga 50% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Thomas menilai perihal itu hanya rumor saja. Prabowo hingga saat ini belum menetapkan sasaran unik untuk tingkat utang dan bakal mematuhi batas norma mengenai ukuran-ukuran fiskal.

Pernyataan Thomas ini sekaligus membantah laporan Bloomberg nan menyatakan rumor tersebut. Rumor itu membikin mata duit rupiah turun sebesar 0,9 persen dan imbal hasil obligasi melonjak pada Jumat (14/6/2024). Hingga saat ini, tim Prabowo belum membahas sasaran utang terhadap PDB lantaran ini bukan merupakan rencana kebijakan formal.

"Penting untuk dicatat bahwa itulah kenapa Prabowo dan tim formalnya berbincang tentang kehati-hatian fiskal, lantaran perihal itu sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut," kata Thomas dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (18/6/2024).

Selain itu, pembahasan antara Tim Gugus Tugas Prabowo-Gibran dan Menteri Keuangan Sri Mulyani berfokus pada peningkatan pendapatan, peninjauan ulang pengeluaran, dan menyediakan ruang anggaran untuk program-program seperti makan siang gratis.

"Defisit tahun 2025 bakal tetap berada di bawah 3% dari PDB dan bakal mematuhi pemisah defisit anggaran. Prabowo dan timnya menekankan pentingnya kehati-hatian fiskal lantaran sesuai dengan prinsip-prinsip nan dianut," kata Thomas


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Defisit di RI Bikin Investor Goyah, Dolar Naik Jadi Rp15.680


(arm/mij)

Selengkapnya
Sumber Konten Market
Author  Intan Putri
Konten Market