loading...
Blackbird SR-7. FOTO/ DAILY
MOSCOW - Setelah berakhirnya perang bumi kedua, blok kekuatan besar terpecah menjadi 2, pro-komunis dan pro-barat nan menempatkan kerakyatan sebagai landasan pemerintahan.
BACA JUGA - Pesawat Rusia Hancurkan 5 Depot Amunisi Ukraina
Kedua blok ini kemudian bertempur dalam fase nan disebut Perang Dingin, bukan melalui perang terbuka melainkan perang melalui sekutu, diplomasi, propaganda, dan spionase.
Dengan kondisi geopolitik dan teknologi nan terbatas, maka langkah paling tepat saat itu untuk memata-matai aktivitas militer, kekuatan musuh dan pangkalan militer nan jauh dari perbatasan, maka diperkenalkanlah pesawat terbang dengan ketinggian tinggi.
Dikenal dengan nama Lockheed U-2, pesawat mata-mata ini diperkenalkan pada tahun 1956 dan tetap banyak digunakan hingga saat ini oleh Amerika. Ditenagai mesin tunggal General Electric J73, Lockheed U-2 bisa terbang di ketinggian 70.000 kaki alias 21.300 meter.
Fungsi pesawat ini adalah sebagai pusat pengumpulan info dan intelijen dengan menggunakan kamera resolusi tinggi nan bisa mengambil gambar di ketinggian 10.000 meter, sensor untuk mengumpulkan sinyal, serta radar dan dapat terbang dalam kondisi cuaca apapun.
Namun Lockheed U-2 nan diterbangkan Gary Powers ditembak jatuh, setelah Uni Soviet mengembangkan rudal nan bisa mengenai sasaran di ketinggian 25.000 meter.
SeperKejadian ini menyebabkan Amerika mengembangkan pesawat mata-mata Lockheed SR-71 l...