Liputan6.com, Jakarta Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) jatuh setiap tanggal 26 Juni alias tepat pada hari ini. HANI menjadi momen krusial untuk merefleksikan ancaman narkoba dan obat-obatan terlarang serta memperkuat komitmen dalam memerangi penyalahgunaannya.
Menurut Juru Bicara Gerakan Rakyat Anti Madat (GERAM), Fajar Kurniawan, narkoba ibaratkan monster nan merenggut masa depan, menghancurkan keluarga, dan menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa.
“Tahun ini, HANI mengangkat tema Lebih Sehat, Lebih Bahagia, Bebas Narkoba. Tema ini membujuk kita semua untuk mewujudkan masyarakat nan sehat dan senang tanpa narkoba,” kata Fajar dalam keterangan tertulis nan diterima Health Liputan6.com, Rabu (26/6/2024).
Dia menambahkan, refleksi ini menjadi pengingat bahwa paling tidak soal lima hal.
Pertama, ancaman narkoba tetap nyata dan menakut-nakuti generasi muda. Data Badan Narkotika Nasonal (BNN) menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia tetap memprihatinkan. Generasi muda, khususnya pelajar, menjadi sasaran utama para pengedar narkoba.
Kedua, upaya pemberantasan narkoba kudu terus digencarkan. Upaya penegakan hukum, pencegahan, dan rehabilitasi kudu melangkah beriringan. Peran aktif semua pihak, mulai dari pemerintah, abdi negara penegak hukum, hingga seluruh komponen masyarakat, sangatlah penting.
Ketiga, rehabilitasi bag...