Liputan6.com, Jakarta - Kolkata sedang diguncang oleh kasus tragis nan melibatkan seorang dokter muda nan menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan di sebuah rumah sakit pemerintah. Kejadian ini telah memicu kemarahan di seluruh negeri, menggerakkan protes dan pemogokan dari kalangan wanita dan ahli medis.
Namun, seiring dengan semakin banyaknya perhatian terhadap kasus ini, beragam klaim dan rumor nan tidak betul mulai beredar, nan sebagian besar telah dibantah oleh pihak berwenang.
Salah satu klaim nan paling mengejutkan adalah laporan bahwa 150 mg sperma ditemukan di tubuh korban, nan memicu dugaan bahwa korban telah diperkosa oleh sekelompok orang.
Menurut sebuah tulisan nan diunggah situs Business Today pada Sabtu, 17 Agustus 2024, info ini kabarnya berasal dari petisi nan diajukan oleh family korban ke Pengadilan Tinggi Kolkata.
Kapolres Vineet Goyal membantah klaim ini dengan tegas, menyatakan, tidak ada bukti nan mendukung laporan tersebut dan menegaskan bahwa info ini hanya memperkeruh suasana.
Namun, pada Rabu, 14 Agustus 2024, situs buletin India Today merilis sebuah tulisan berisi laporan post-mortem di kembali kematian tragis master 31 tahun tersebut.
Menurut seorang master nan memeriksa hasil post-mortem, Dr Subarna Goswami, korban tidak hanya dibunuh, tapi juga mengalami pemerkosaan beramai-ramai sebelum meninggal.
Dalam wawancara dengan India Today, Goswami menjelaskan bahwa jumlah cairan nan ditemukan...